Perjuangan Yayasan Anak Air Pulau Papua YAAPP, Dari Sapu Laut Hingga Wujudkan Ekonomi Biru

Perjuangan Yayasan Anak Air Pulau Papua YAAPP, Dari Sapu Laut Hingga Wujudkan Ekonomi Biru

Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM/Kresensia Kurniawati Mala Pasa
YAAPP - Yan Agus Rumbewas (48), Ketua Yayasan Anak Air Pulau Papua (YAAPP), tengah berada di perahu motor milik YAAPP untuk mengantar para wisatawan melihat terumbu karang di Pulau Lemon, Rabu (10/8/2022). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Daerah perairan dan pesisir Kabupaten Manokwari sangat potensial. Namun, pemanfaatannya belum dimaksimalkan bagi kesejahteraan penduduk lokal.

Kemudian, diperburuk oleh sumbangan sampah ke pesisir pantai hingga ke laut. Akibatnya, laut tercemar dan wisata pantai terpinggirkan.

Yan Agus Rumbewas (48), seorang Kopral Kepala di Fasharkan TNI AL Manokwari, tergerak melihat kondisi ini.

Ia memprakarsai berdirinya Komunitas Anak Air Manokwari pada 2013. Hingga melakukan re-organisasi pada 2021, komunitas ini resmi diberi nama Yayasan Anak Air Pulau Papua (YAAPP).

Baca juga: Cerita Mianus Kogoya, Berjuang untuk Memperoleh Gelar Magister, Usaha Peternakan Wam Jadi Pendukung

Baca juga: Peminat STIH Tinggi, Filep Wamafma Klaim Kampus Beri Kualitas Pengajaran

"Enam puluh persen anggota YAAPP itu adalah orang pesisir pantai, seperti para nelayan yang sudah putus sekolah atau drop out," ujar Yan sekaligus ketua YAAPP, saat ditemui TribunPapuaBarat.com, Rabu (10/8/2022).

Dengan menjiwai moto YAAPP, laut halaman rumahku, angin dan ombak sahabatku, Yan dan anggota YAAPP lainnya menyusur perairan Teluk Sawaibu dan Teluk Doreri dengan misi "sapu laut".

Yan mengatakan, awalnya mereka hanya dapat membersihkan area permukaan laut yang tercemar sampah.

Seiring perjalanan dengan bantuan alat penyelam, anggota YAAPP berhasil menerobos hingga ke dasar lautan. Mereka memungut sampah yang telah menutupi hingga merusak biota laut.

"Waktu itu yang paling banyak kita temukan adalah sampah plastik es dari kapal nelayan, dan sampah plastik dari daratan," kata pria kelahiran Manokwari, 28 Agustus 1973.

Sejak temuan itu, kata Yan, anggota YAAPP yang sebagian besar adalah nelayan, mulai mengurangi pembelian es dengan bungkus plastik.

Tak sampai di situ, Yan dan anggota YAAPP lainnya rutin berkeliling menggunakan perahu nelayan dan pengeras suara, untuk mengkampanyekan kepada masyarakat agar berhenti membuang sampah ke laut.

"Tong (kami/kita) waktu patroli laut, lihat kalau ada nelayan yang buang sampah plastik es ke laut, tong suruh turun selam untuk pilih kembali itu sampah," urai Yan.

Mengembangkan Ekonomi Biru

Yan menjelaskan, usaha membersihkan laut adalah bagian dari prospek ekonomi biru yang sedang digiatkan YAAPP.

Seperti dilansir dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, ekonomi biru merupakan usaha memulihkan kesehatan laut dan menjaga kesehatan serta ketahanan laut dalam jangka panjang.

Sekaligus menciptakan lapangan kerja dan menarik investasi bisnis yang ramah lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved