Penurunan Indeks Harga Sektor Transportasi, Picu Deflasi Papua Barat 0,81 Persen
Penurunan Indeks Harga di Sektor Transportasi, Picu Deflasi 0,81 Persen di Papua Barat, gabungan dari dua kota IHK (Indeks Harga Konsumen)
Penulis: Elias Andi Ponganan | Editor: Libertus Manik Allo
Kendati demikian, tujuh kelompok pengeluaran lainnya justru mengalami inflasi. Antara lain kelompok perumahan, perlengkapan, kesehatan, rekreasi, pendidikan, restoran, dan jasa perawatan pribadi.
Adapun sejumlah komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap kondisi inflasi pada dua kota IHK meliputi cabai rawit, ikan kembung, ikan ekor kuning, sawi hijau, ikan cakalang, air kemasan, bayam, bahan bakar rumah tangga dan pemeliharaan atau servis.
“Selain empat kelompok mengalami deflasi, tujuh lainnya inflasi. Tapi kontribusinya kecil,” terang Maritje Pattiwaellapia.
Baca juga: Khawatir Keamanan Petugas Sensus, BPS Hentikan Pengambilan Sampel di Kabupaten Maybrat
Secara tahunan (Year on year), sambung dia, Papua Barat mengalami inflasi 3,14 persen lebih tinggi dibanding kondisi Agustus 2021 yang tercatat 3,27 persen.
Sedangkan inflasi tahun kalender atau Agustus 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 2,51 persen.
Manokwari menempati peringkat inflasi ke 18 dan Kota Sorong 19 dari 21 kota inflasi yang ada di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua).(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/DEFLASI.jpg)