Pertuni Manokwari Minta Bantuan Dana untuk Pendataan Tunanetra, Begini Respons Dinsos

Kepala Dinsos Manokwari, Muhamad Mansyur, menanggapi permintaan bantuan biaya pendataan jumlah jiwa Pertuni Manokwari

TRIBUNPAPUABARAT.COM/Kresensia Kurniawati Mala Pasa
DISABILITAS MANOKWARI - Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Manokwari, Muhamad Mansyur, menanggapi permintaan bantuan biaya pendataan dari Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Cabang Manokwari, saat ditemui di ruang kerjanya di Manokwari, Selasa (20/9/2022). 

Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Kresensia Kurniawati Mala Pasa

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI- Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Manokwari, Muhamad Mansyur, menanggapi permintaan bantuan biaya pendataan jumlah jiwa dari Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Cabang Manokwari.

"Mereka ada masukkan proposal bantuan dana untuk pendataan tunanetra secara mandiri oleh mereka. Sudah disposisi dari Sekda (sekretaris daerah), tetapi belum bisa kita bantu," ujarnya ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya di Manokwari, Selasa (20/9/2022).

Ia menyebut pendataan jumlah penyandang tunanetra di Kabupaten Manokwari adalah tugas Dinsos Manokwari.

Sejauh ini, ucap Muhamad Mansyur, terdata lebih dari 400 penyandang disabilitas se-Kabupaten Manokwari.

Mereka termasuk orang yang memiliki memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual atau sensorik.

"Saya prediksi kalau didata terus bisa mencapai 800 lebih orang," kata Muhamad Mansyur.

Baca juga: Sekilas Tentang Band Tunanetra di Manokwari, Rutin Lakukan Aksi Penggalangan Dana

Setelah didata, ucapnya, para penyandang disabilitas akan diberi bantuan tunai untuk menunjang kehidupan mereka.

Ada program yang dirancang Dinsos Manokwari tahun ini, terutama untuk penyaluran bantuan tunai.

"Kalau mereka masukkan proposal lain dengan tema aksi sosial, bukan pendataan jumlah jiwa, pasti akan kami bantu," ujar Muhamad Mansyur.

Kepala Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Pertuni Manokwari, Septinus Manggaprou (41), mengatakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) itu baru terbentuk pada Rabu (15/6/2022).

Saat ini, ucapnya, Pertuni Manokwari sudah mempunyai 20-an anggota.

Baca juga: HWDI Papua Barat Sebut Perhatian Pemerintah kepada Penyandang dan Organisasi Disabilitas Minim

Selain penyandang tunanetra, ada juga orang normalsebagai sukarelawan mitra bakti Pertuni Manokwari.

"Ketua dan wakil ketua itu tunanetra. Sekretaris sama bendahara orang normal yang kita sebut orang awas," kata Septinus Manggaprou.

Kendati memiliki keterbatasan penglihatan, Septinus Manggaprou, mengatakan para anggota Pertuni Manokwari bersemangat untuk menemui sesama tunanetra di pedalaman Manokwari.

"Kami rencana mau buat kegiatan sosial, supaya kita yang sempat sekolah di SLB (Sekolah Luar Biasa) bisa bagi sedikit ilmu ke teman-teman yang tidak sempat sekolah," katanya. 

Menurutnya, usulan bantuan dana yang diajukan kepada Pemerintah Kabupaten Manokwari sebesar Rp 20 juta. (*)


 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved