Kanwil Kemenkumham Papua Barat

Kemenkumham Gelar Doa Bersama Jelang KTT G20 Bali, Dipimpin Lima Pemuka Agama

Sekretaris Jenderal Kemenkumham, Komjen Pol Andap Budhi Revianto, mengajak pegawai Kemenkumham untuk doa bersama menjelang acara puncak Presidensi G20

Dokumentasi Kemenkumham
Kementerian Hukum dan HAM ( Kemenkumham ) menggelar doa bersama untuk kesuksesan presidensi G20 di Indonesia di aula lantai 18 Kemenkumham, Jakarta, Rabu (19/10/2022). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Kementerian Hukum dan HAM ( Kemenkumham ) menggelar doa bersama untuk kesuksesan presidensi G20 di Indonesia.

Doa bersama dipimpin oleh lima pemuka agama yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, dan Budha serta diikuti oleh seluruh jajaran Kemenkumham.

Sekretaris Jenderal Kemenkumham, Komjen Pol Andap Budhi Revianto, mengajak pegawai Kemenkumham untuk berdoa agar tercipta suasana aman dan kondusif, khususnya menjelang acara puncak Presidensi G20 di Bali.

“Tinggal 26 hari lagi sebelum acara puncak G20 pada 15-16 November 2022 di Bali. Mari kita satukan hati dan pikiran seraya berdoa agar saat pelaksanaan dan setelah pelaksanaan, suasana tetap aman, kondusif, dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Andap saat kegiatan doa bersama, Rabu (19/10/2022).

Kemenkumham mendapatkan tanggung jawab dalam beberapa bidang di kepanitiaan nasional Presidensi G20.

Menteri Hukum dan HAM sebagai anggota penanggung jawab bidang logistik dan infrastruktur, Wakil Menteri Hukum dan HAM sebagai anggota penanggung jawab bidang kesehatan, dan Direktur Jenderal Imigrasi menjadi anggota Sekretariat Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara.

Baca juga: Kemenkumham Papua Barat Gandeng STIH Caritas Papua Bahas RKUHP

“Menteri Hukum dan HAM, Wamenkumham, dan Dirjen Imigrasi masuk dalam panitia nasional. Amanah ini harus kami kerjakan bersama-sama. Bekerja all out dan saling melengkapi,” kata Andap Budhi Revianto di aula lantai 18 Kemenkumham.

Kemenkumham, dalam penyelenggaraan Presidensi G20, melaksanakan tugas-tugas pelayanan keimigrasian. Imigrasi sebagai penjaga pintu gerbang negara harus berkontribusi positif mendukung kesuksesan Presidensi G20.

“Akan datang negara-negara anggota G20, badan-badan dunia, dengan estimasi total 12.750 peserta. Jumlah ini yang harus diantisipasi untuk pelaksanaan pelayanan dan pengawasan keimigrasian yang baik,” katanya.

Antisipasi Lonjakan Orang Asing

Untuk mengantisipasi lonjakan orang asing, Kemenkumhan menyiapkan beberapa langkah.

Pertama, peningkatan layanan saat keluar masuk orang asing di Bandara. Agar tidak terjadi penumpukan dan kepadatan, akan dipersiapkan beberapa konter tambahan disamping konter reguler.

"Terdapat tiga konter khusus presidensi G20 dan 13 konter layanan reguler. Jika terjadi penumpukan, empat konter reguler akan dialihfungsiian menjadi konter delegasi G20," ujar Andap Budhi Revianto.

Praktis dengan peningkatan ini, jumlah petugas layanan imigrasi juga akan ditambah dua kali lipat, termasuk sarana prasana dan perangkat pendukung lainnya.

Baca juga: Kemenkumham Papua Barat Sadari Lapas Manokwari Over Kapasitas dan Perlu Relokasi

“Kedua, kami menyiapkan jumlah SDM petugas imigrasi. Secara organik, imigrasi di Bali berjumlah 32 orang. Persiapan KTT G20 di Bali, kami tambah menjadi 64 orang. Perangkat pendukung juga, seperti komputer dan lainnya akan ditambah menjadi 64 paket unit,” kata Andap Budhi Revianto.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved