Soal Larangan Minum Obat Sirop, Mama Papua: Anak Saya Dikasih Obat Tablet, Panasnya Langsung Turun
Mama Papua lainnya, Magrids Wabiser (33), mengaku kaget mengetahui ada larangan konsumsi obat sirop sementara waktu.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Para ibu di Manokwari atau akrab dipanggil mama-mama Papua memberi respons beragam tentang pelarangan obat sirop, termasuk paracetamol sirup.
Larangan konsumsi paracetamol sirup sebagai obat menurunkan panas itu diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai mengantisipasi gagal ginjal akut misterius pada anak.
Seorang mama Papua bernama Dormin Sanabi (31) mengaku tak keberatan dengan larangan tersebut.
Menurut dia, paracetamol tablet lebih cepat menurunkan panas anak dibandingkan paracetamol sirup.
"SayA kasih anak minum yang sirup (paracetamol), panas tra (tidak) turun-turun. Sekali kasih tablet yang sa ulek, langsung turun demamnya," kata Dormin Sanabi saat ditemui TribunPapuaBarat.com di apotek RSUD Manokwari, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) Papua Barat, dr. Rio Widiharso, Sp.A mengatakan obat tablet atau puyer merupakan alternatif obat sirop.
Baca juga: Ratusan Kasus Gagal Ginjal Akut, Jokowi Perketat Pengawasan Industri Obat di Indonesia
Penggunaannya harus sesuai resep dokter. Warga yang sakit dianjurkan memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat atau dokter praktik.
Mama Papua lainnya, Magrids Wabiser (33), mengaku kaget mengetahui ada larangan konsumsi obat sirop sementara waktu.
Selama ini, ia selalu memberikan obat sirop batuk dan flu, unibebi cough sirup, kepada anaknya yang berumur tiga tahun jika sakit.
Unibebi cough sirup merupakan satu dari lima obat sirop yang telah ditarik peredaran oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Empat obat sirop lainnya yaitu Termorex Sirup (obat demam), Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Demam Sirup (obat demam), Unibebi Demam Drops (obat demam).
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Paling Banyak Dilaporkan Selama Oktober, Total Mencapai 241 Kasus
"Stoknya (unibebi cough sirup) masih ada di rumah. Sudah tahu begini, pasti saya buang," ujar Magrids Wabiser (33).
Sebelumnya, BPOM melarang kelima obat sirop tersebut karena setelah diteliti ternyata melebihi ambang batas cemaran etilen glikol.
Etilen glikol dan dietilen glikol merupakan dua senyawa yang diduga menjadi penyebab jatuhnya banyak korban gagal ginjal akut misterius pada anak.
Hal itu berdasarkan informasi dari World Health Organization (WHO) pada 5 Oktober 2022, mengenai obat sirop untuk anak yang terkontaminasi DEG dan EG di Gambia, Afrika. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Mama-mama-Papua-menggendong-bayi-mereka-di-Posyandu-Bougenvil-Kelurahan-Sowikr.jpg)