Awali Sarasehan KMAN VI di Kampung Enggros, Warga Suku Injros Menari Nuck Rok di Laut

TRIBUNPAPUABARAT.COM, JAYAPURA - Warga Suku Injros menggelar tarian adat untuk menyambut kedatangan para duta Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI di Kampung Enggros, Kota Jayapura, Papua, Selasa (25/10/2022).

Kampung Enggros menjadi lokasi sarasehan 23 KMAN VI Jayapura Papua.

Kepala Suku Injros, Zet Itar, mengatakan nama tarian penyambutan itu adalah nuck rok.

Menariknya, tari nuck rok dibawakan para penari baik di darat dan di atas laut.

Mulai dari Dermaga Ciberi, perjalanan laut menyeberangi Teluk Youtefa, hingga tiba di Kampung Enggros, tanah pendaratan Injil pertama di Tanah Tabi.

Tabuhan tifa dan senandung bahasa Suku Injros menggema mengiringi langkah para peserta sarasehan KMAN VI Jayapura Papua.

Baca juga: Ketua BPH AMAN Sulut, Perjuangkan Hak Masyarakat Adat yang Dirampas

Hal tersebut, ucap Zet Itar, sebagai ekspresi bangga masyarakat adat Kampung Enggros, terpilih menjadi satu dari lokasi sarasehan KMAN VI.

"Tong (kita) sangat senang bisa sambut masyarakat adat Nusantara di tong punya tanah ini," tutur Zet Itar yang juga berlaku sebagai pemimpin tarian, kepada TribunPapuaBarat.com.

Adapun para penari terdiri dari pria dan perempuan dewasa serta anak-anak.

Mereka mengenakan pakaian adat dengan perhiasan warna-warni di antaranya berbahan bulu burung camar, kalung dari kerang dan siput, serta rok rumbai yang terbuat dari tali jaring ikan.

Kepala Suku Injros menjelaskan, kelengkapan tari tersebut sebagai simbolisasi kehidupan Kampung Enggros yang sangat bergantung dari air.

Baca juga: AMAN Sorong Raya dan Malamoi Minta Ada Perda Masyarakat Adat di Seluruh Papua Barat

Tak hanya mata pencahariannya sebagai nelayan, rumah tinggal masyarakat adat Suku Injros dibangun di atas air laut.

Karena itu, Kampung Enggros dijuluki kampung bahari nusantara.

Zet Itar pun berharap, kehadiran KMAN VI di wilayah adat Tabi, kehidupan masyarakat adat nusantara semakin diperhatikan pemerintah.

"Selama ini pemerintah sudah perhatikan tong, tapi semoga dengan KMAN ini, semakin diperhatikan," imbuh Zet Itar.

Ssarasehan 23 di Kampung Enggros akan membangun dialog konstruktif tentang 'Depopulasi dan Marjinalisasi Masyarakat Adat'.(*)