KMAN VI di Jayapura Papua
Organisasi AMAN Lahir Atas Rasa Senasib dan Sepenanggungan Masyarakat Adat
"Rasa senasib sepenangungan itulah kita bangun satu gerakan yang dinamakan AMAN," kata Abdon Nababan.
Penulis: Libertus Manik Allo | Editor: Elias Andi Ponganan
TRIBUNPAPUABARAT.COM, SENTANI - Ketua Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Abdon Nababan mengatakan, gerakan AMAN merupakan geraksan sosial yang dibangun atas rasa senasib dan sepenanggungan dari masyarakat adat di seluruh pelosok nusantara.
"Rasa senasib sepenangungan itulah kita bangun satu gerakan yang dinamakan AMAN," kata Abdon Nababan di Stadion Barnabas Youwe Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Sabtu (29/10/2022).
Baca juga: Sekjen Sebut Anggota AMAN Wajib Setor Kader Dua Persen dari Populasi Orang Dewasa
Baca juga: Berikut Profil Singkat Sepuluh Calon Sekjen AMAN Periode 2022-2027
Baca juga: DAMANAS Jaring 10 Kader Terbaik Sebagai Calon Sekjen AMAN
Ia melanjutkan, AMAN akan terus berjuang bersama masyarakat adat untuk melawan penindasan, penjajahan, diskriminasi, dan kriminalisasi yang diterima masyarakat adat.
"Itu tujuan kita berorganisasi," tegas Abdon Nababan.
Ia mengungkapkan, AMAN bukanlah satu-satunya organsasi adat di Indonesia.
Misalnya di Papua, ada organisasi adat yang bernama Dewan Adat Papua (DAP).
"Sama halnya di Kalimantan, ada Majelis Adat Dayak Nasional," ucap Abdon Nababan.
Baca juga: Sekjen AMAN Sebut Dua Parpol Tak Setuju Pengesahan RUU Masyarakat Hukum Adat
Baca juga: Sidang Komisi Organisasi KMAN VI Sepakat AMAN Bukan Didirikan, tapi Dideklarasikan
Menurut dia, AMAN akan berkolaborasi dengan lembaga adat lainnya di Indonesia.
Hal itu sesuai mandat dalam kongres AMAN pertama di Hotel Indonesia, pada 17 hingga 22 Maret 1999 silam.
AMAN diamanatkan menjadi lokomotif gerakan perjuangan masyarakat adat nusantara.
"Kehadiran AMAN akan jadi mitra masyarakat adat," pungkas Abdon Nababan.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Abdon-Nababan.jpg)