Kisah Korban Selamat Tragedi Itaewon yang Tewaskan 151 Orang: Badan Terjepit, Sia-sia Berteriak
Pesta Halloween di Korea Selatan, tepatnya di Itaewon, Seoul berubah mencekam hingga menewaskan sebanyak 151 orang, update hingga Minggu (30/10/2022)
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Pesta Halloween di Korea Selatan, tepatnya di Itaewon, Seoul berubah mencekam hingga menewaskan sebanyak 151 orang, update hingga Minggu (30/10/2022) siang.
Hal ini karena adanya kerumuman besar memadati jalan sempit di kawasan Itaewon, yang jadi kehidupan malam ibu kota Korea Selatan, Seoul, tersebut.
Banyak video beredar, para kerumunan menjerit minta tolong, namun suara mereka bak tenggelam karena musik yang begitu kencang.
Bahkan dari video yang beredar tak sedikit orang yang berdesak-desakan wajahnya perlahan membiru karena kekurangan oksigen.
Baca juga: Guru SD Cabuli Muridnya di Buton, Pelaku Ditangkap 2 Sebulan setelah Beraksi
Seorang pelajar bernama Kim Seo Jeong (17) merasa lega karena bisa selamat dari insiden mengerikan yang berlangsung tadi malam, Sabtu (29/10/2022) di Itaewon, Seoul, Korea Selatan.
Kim Seo Jong hadir bersama beberapa temannya menggunakan kostum bak nelayan ke acara yang sudah tertunda karena pandemi covid-19 tersebut.
Malam yang menyenangkan berubah mencekam dimulai sekira pukul 8 malam waktu setempat.
Ribuan orang berdesakan di sebuah gang sempit dekat Hotel Hamilton yang membuat 151 nyawa melayang.
Kim Seo Jong yang ada di antara kerumunan tersebut mengaku hampir tak bisa melangkah maju.
“Pada saat kami memasuki gang pada jam 8 malam, sudah ada begitu banyak orang sehingga kami hampir tidak bisa melangkah maju,” kata Kim Seo-jeong dikutip dari nytimes.com.
Kim Seo Jong menyerah dan ingin berbalik arah, tapi nyatanya tetap tidak bisa.

Baca juga: Mikel Arteta Pasang Trio Saka, Jesus dan Martinelli, Ini Line-up Arsenal vs Nottingham Forest
"Ada orang yang mendorong dari belakang kami. Ada orang di depan kami yang mendorong menuruni bukit untuk pergi ke arah lain," sambungnya.
Tak lama kemudian, Kim Seo Jong bercerita ada sekelompok anak muda yang mendorong dengan keras sembari menuruni bukit.
Jalanan di gang tersebut memang menurun.
Para pemuda tersebut berteriak 'Dorong, dorong' hingga menyebabkan orang-orang terjatuh.