Pantai Pasir Putih Manokwari Aman untuk Anak-anak Berenang, Ladang Rezeki Masyarakat Setempat

Laut jernih tanpa sampah serta gelombang dan ombak cenderung stabil membuat Pantai Pasir aman bagi masyarakat terutama anak-anak untuk berenang.

TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA
PASIR PUTIH - Para pengunjung di kawasan wisata Pantai Pasir Putih, Manokwari, Papua Barat, Selasa (3/1/2023) siang. Musim liburan menjadi masa panen pengunjung. Pengelolaan kawasan wisata Pantai Pasir Putih sudah melibatkan masyarakat setempat. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pariwisata menjadi satu dari fondasi ekonomi kerakyatan sekaligus sumber pendapatan daerah.

Pelibatan masyarakat setempat dalam pengelolaan objek wisata alam bisa memutar roda perekonomian di daerah tersebut.

Hal itu dirasakan Ata Mirino (58), warga Pasirido, Kelurahan Pasir Putih, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Sejak 1992, ia mulai terjun membantu Pemerintah Daerah (Pemda) Manokwari mengelola Pantai Pasir Putih, satu dari ikon wisata Manokwari.

"Waktu itu masih seperti tempat sampah," kata Ata Mirino saat ditemui TribunPapuaBarat.com di Pantai Pasir Putih, Manokwari, Papua Barat, Rabu (4/1/2023) siang.

Baca juga: Wajah Baru Warna-warni Pesisir Pasir Putih Manokwari Bikin Nirma Tersenyum, tapi Ada yang Keberatan

Keindahan Pantai Pasir Putih, menurut Ata Mirino, tak bisa dipungkiri.

Daya tarik utama tentunya hamparan pasir putih di sepanjang pantai.

Laut jernih tanpa sampah serta gelombang dan ombak cenderung stabil membuat Pantai Pasir aman bagi masyarakat terutama anak-anak untuk berenang.

"Saya jualan kelapa muda, sewa ban dan karpet," tutur ibu tiga anak itu.

Ia tak bisa membendung rasa terima kasihnya kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Manokwari yang mendukung aktivitas masyarakat pengelola Pantai Pasir Putih.

Pasalnya, ia dan warga lokal lainnya yang menggantungkan hidup dari aktivitas wisata di Pantai Pasir Putih dimasukkan dalam Pokdarwis atau kelompok sadar wisata.

Baca juga: Warga Serbu Wisata Papua Barat Pantai Pasir Putih Manokwari saat Libur Natal

Status itu, ucap Ata Merino, membuatnya sadar akan tanggung jawab utama menjaga Pantai Pasir Putih.

Bukan hanya kebersihannya, tapi juga keamanan bagi yang wisatawan Pantai Pasir Putih.

"Tong (kita) pulang rumah, tunggu sampai semua pengunjung juga sudah pulang. Jadi bisa sampai jam tujuh, delapan malam baru tong pulang," ujarnya.

Bagi dia, pilihan pulang terakhir untuk menjaga para pengunjung Pasir Putih dari gangguan luar, seperti dari tukang begal dan pemabuk.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved