Wisata Papua Barat Daya

Mengintip Keindahan Pulau Misool di Raja Ampat, Ada Puncak Harfat hingga Danau Karawapop

Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat Daya memiliki 4 pulau besar, yakni Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.

(Indonesia Travel)
Danau Karawop di Pulau Misool Raja Ampat - Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat Daya memiliki 4 pulau besar, yakni Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat Daya memiliki 4 pulau besar, yakni Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.

Empat pulau besar Raja Ampat tersebut memiliki pesona dan keunikannya masing-masing.

Kali ini, TribunPapuaBarat.com akan mengulas keindahan pesona Pulau Misool Raja Ampat.

Baca juga: Melihat Potensi Wisata di Pulau Fani Raja Ampat, Pulau Terluar yang Berbatasan dengan Negara Palau

Pulau Misool di Raja Ampat merupakan destinasi yang ramai di antara spot wisata lainnya.

Wisata Papua Barat Pulau Misool di Raja Ampat terkenal akan keindahan alamnya yang menakjubkan

Diketahui Pulau Misool, jadi wisata Papua Barat di lepas pantai barat utama Papua dan berbatasan langsung dengan Laut Seram.

Berikut TribunPapuaBarat.com bagikan pesona Pulau Misool Danau Ubur-Ubur dan Danau Karawapop.

Ada Apa Saja di Pulau Misool?

Pulau Misool lokasinya terdiri dari bukit, hutan lebat juga rawa bakau, lalu di timur dan barat sisi pulau ada labirin batu kapur yang mengarah ke laut lepas.

Keindahannya terlihat juga dengan adanya situs budaya kuno berupa petroglif pada dinding gua di seluruh pulau yang rata-rata berusia sekitar 5.000 tahun.

Pulau seluas 2.034 kilometer (km) persegi ini juga menawarkan keindahan bawah lautnya.

Raja Ampat terletak di jantung pusat segitiga karang dunia (Coral Triangle) dan merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia.

Termasuk juga di wilayah bawah laut di Pulau Misool.

Pulau Misool, Raja Ampat, Papua Barat
Pulau Misool, Raja Ampat, Papua Barat (Instagram/pesonaid_travel)

Baca juga: Punya Julukan Surga Terakhir di Bumi, Begini Indahnya Pesona Raja Ampat di Papua Barat Daya

Banyak biota laut yang bisa ditemukan di antaranya, aneka jenis ikan hias, penyu, pari dan karang.

Bahkan jika beruntung, bisa melihat mahluk laut besar melintas, seperti paus.

Ada banyak titik destinasi menarik di Misool, antara lain Goa Keramat, Goa Tengkorak, Telapak Tangan Sumbayo, Puncak Harfat, Yapap, Danau Ubur-Ubur, Pantai Namlol, Puncak Balbulol, lalu ada Danau Karawapop atau yang dikenal sebagai Telaga Love.

Berenang Bersama Ubur-ubur Ramah

Danau Lenmakana di Pulau Misool Raja Ampat menjadi rumah bagi ubur-ubur tak bersengat.
Danau Lenmakana di Pulau Misool Raja Ampat menjadi rumah bagi ubur-ubur tak bersengat. ((Indonesia Travel))

Di Danau Lenmakana Pulau Misool, jadi habitat biota laut cantik, ubur-ubur tak bersengat.

Lokasinya di tengah laut dan terpencil, dikelilingi bebatuan karst berukuran besar.

Untuk menuju ke sana, harus melakukan trek yang bisa dibilang ekstrem karena melalui tebing curam.

Dikutip dari Kompas.com, Danau Lenmakana terisolasi selama ribuan tahun sehingga tak ada predator.

Hal ini membuat ubur-ubur yang hidup mengalami evolisi dan kehilangan sengat yang biasanya dipakai untuk pertahanan diri.

Wisatawan yang di sana bisa snorkeling bersama ubur-ubur tanpa sengat.

Baca juga: Melihat Potensi Wisata di Pulau Fani Raja Ampat, Pulau Terluar yang Berbatasan dengan Negara Palau

Ada 'Cinta' di Danau Karawopap

Danau Karawop di Pulau Misool Raja Ampat.
Danau Karawop di Pulau Misool Raja Ampat. ((Indonesia Travel))

Danau Karawapop juga jadi pesona bagi pengunjung di Pulau Misool.

Bentuknya yang unik, yakni menyerupai bentuk hati, membuat Danau Karawapop punay berbagai julukan seperti danau cinta, telaga cinta, atau Love Lagoon (laguna cinta).

Untuk menikmati pemandangan ini, Anda harus mendaki ke puncak bukit melewati trek terjal dengan kemiringan 90 derajat.

Pendakian ini ditempuh selama 30 menit.

Sementara, untuk mencapai Pulau Karawapop, wisatawan harus menempuh rute dari Pelabuhan Sorong ke Pelabuhan Yellu di Misool lebih dulu selama 4 jam dengan kapal motor ekspres.

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan menaiki speedboat untuk sampai ke tujuan utama.

Mengenal Musim Raja Ampat

Tidak seperti sebagian tempat di Indonesia, cuaca di Raja Ampat relatif stabil sepanjang tahun, yaitu sekitar 25-32°C, dengan kelembaban tinggi yang kadang-kadang menyebabkan hari terasa lebih panas.

Meskipun ada musim kemarau, musim hujan, dan musim angin yang khas, di bawah ini adalah pedoman umum untuk pola musim di Raja Ampat.

Banyak pulau, terutama pulau-pulau besar Salawati, Batanta, Waigeo dan Misool, yang memiliki iklim mikro yang sangat bervariasi dari pulau-pulau terdekat.

Pasir putih di Pulau Rufas pada Senin (1/6/2016). Pulau Rufas terletak di Desa Pam, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Lanskap air laut jernih serta tebing batu karst bisa terlihat dari puncak bukit.
Pasir putih di Pulau Rufas pada Senin (1/6/2016). Pulau Rufas terletak di Desa Pam, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Lanskap air laut jernih serta tebing batu karst bisa terlihat dari puncak bukit. ((KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo))

Ada sejumlah variasi yang unik terkait kondisi cuaca setempat, dikutip dari Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat.

Iklim mikro ini, misalnya, dapat menyebabkan hari cerah di Gam, sementara hujan deras di pulau-pulau terdekat Kri atau Waigeo

Baca juga: Daftar 25 Resort di Raja Ampat yang Bisa Jadi Pilihan, Sempurnakan Liburanmu ke Papua Barat Daya

Oktober – April:

Waktu ideal untuk berkunjung karena cuaca yang relatif lebih kering dengan angin yang relatif lebih tenang.

Selama periode ini juga pari manta dapat dijumpai di wilayah utara Raja Ampat.

Juli – Agustus (terkadang Juni – Oktober):

Pada periode ini, biasanya laut yang tenang seketika bisa berubah menjadi buruk karena angin dari selatan.

Liveaboard biasanya menangguhkan perjalanannya di Raja Ampat pada periode ini, sementara beberapa resor dan homestaydapat membatalkan penyelaman karena kondisi penyelaman yang buruk akibat angin atau ombak tinggi.

Baca juga: Rekomendasi Wisata Papua Barat di Sorong, Bisa Jadi Opsi Lain Selain ke Raja Ampat Nih

Juli – Agustus dan November – Desember:

Dianggap sebagai musim hujan, yaitu ketika kemungkinan hujan lebih tinggi.

Namun, musim hujan di Raja Ampat ini tidak ditandai dengan hujan monsun yang lebat seperti di tempat lain di Indonesia, namun seringkali karena terjadinya badai tropis yang akan berlalu dalam beberapa jam.

(TribunPapuaBarat.com/ RDZ)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved