Kisah Pasutri Panutan Buat Penangkaran Penyu, Sudah Lepas 3 Ribuan Tukik di Pantai Bremi Manokwari
"Tong (kita) takut dia (penyu) punah. Jadi, tong mulai belajar cara penangkaran," kata Fransina Rumabur kepada TribunPapuaBarat.com, di Manokwari
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Haryanto
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pesisir Pantai Utara, Kabupaten Manokwari, Papua Barat disukai populasi penyu sebagai habitat bertelur.
Hal ini membuat masyarakat Kampung Bremi, Distrik Manokwari Utara, Kabupaten Manokwari, Papua Barat sudah lama hidup berdampingan dengan penyu.
Jual-beli telur dan konsumsi daging penyu pun menjadi preseden warga setempat.
Namun, kebiasaan itu mulai ditinggalkan atas kesadaran warga kalau populasi penyu kian terancam.
Kini, warga beralih agar penyu dapat dilakukan penangkaran sehingga ke depan tidak punah.
Hal itulah yang dilakukan pasangan suami istri (Pasutri) warga Kampung Bremi, Fransina Rumabur (54), dan suaminya, Fredik Mandacan.
"Tong (kita) takut dia (penyu) punah. Jadi, tong mulai belajar cara penangkaran," kata Fransina Rumabur kepada TribunPapuaBarat.com, di Manokwari, Selasa (10/1/2023).
Baca juga: Cara Komunitas Ketapang Kwawi Melestarikan Penyu di Manokwari
Ia menceritakan, ide memulai penangkaran penyu berasal dari sang suami, Fredik Mandacan.
Tepatnya pada April 2020, ketika ia mengajak sang suami pergi menjual telur penyu kepada seorang penangkar penyu di Kampung Nuni.
Sepulang dari situ, Fredik Mandacan tergugah untuk menjajal penangkaran penyu di pekarangan belakang rumahnya yang langsung menghadap pantai.
"Bapak (Fredik Mandacan) pikir, ah saya juga bisa bikin penangkaran. Dari situ tong mulai buat penyu punya tempat penangkaran dari terpal dulu," tutur ibu lima anak itu.
Baca juga: Mengintip Wisata Papua Barat di Tembrauw, Pantai Jee Womon yang Jadi Kerajaan Penyu Langka
Pasutri ini kemudian telaten mengurus penangkaran penyu milik mereka.
Ia bilang, dari enam jenis penyu di Indonesia, empat di antaranya dapat dijumpai di Pantai Utara Manokwari.
Seperti penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang atau sisik semu (Lepidochelys olivacea), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata).
"Musim bertelur seperti Februari, Maret, April, Mei, November, Desember itu, saat malam penyu dewasa naik ke pantai untuk bertelur, nanti kita ambil telurnya untuk penangkaran," urai Fransina Rumabur.
Kemenkum Papua Barat dan MPIG Kakao Ransiki Tingkatkan Perlindungan IG |
![]() |
---|
Tongkonan dan Rumah Kaki Seribu jadi Sorotan Seminar Budaya Nasional TOLABEMA |
![]() |
---|
Bupati Hermus Indou kepada Warga Manokwari: Tetap Tenang, Waspada, dan Tidak Terprovokasi |
![]() |
---|
Jadwal Kapal Sorong Makassar September 2025: Cek Harga Tiket Termurahnya |
![]() |
---|
Jamin Keamanan Masyarakat Manokwari, Kepolisian Intens Patroli di Sejumlah Titik Rawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.