Kisah Pasutri Panutan Buat Penangkaran Penyu, Sudah Lepas 3 Ribuan Tukik di Pantai Bremi Manokwari
"Tong (kita) takut dia (penyu) punah. Jadi, tong mulai belajar cara penangkaran," kata Fransina Rumabur kepada TribunPapuaBarat.com, di Manokwari
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Haryanto
Tiap jenis penyu, kata dia, memiliki tenggat waktu bertelur yang berbeda.
Untuk penyu belimbing dan penyu hijau, lama dikubur hingga menetas, terhitung 60 hingga 70 hari.
Sementara penyu lekang dan penyu sisik, pada umumnya 43-45 hari.
Setelah menetas, Fransina Rumabur dan Fredik Mandacan dengan sabar memindahkan anak penyu yang baru ke dalam bak penampung.
Kemudian diisi air laut dan rutin diberi pakan ikan.
"Setiap dua minggu sekali ganti air lautnya. Tong timba dari pantai ke bak. Kalau untuk makan itu pagi sore, kita kasih makan," ujarnya.
Baca juga: Jaga Ekosistem Teluk Doreri, KKDK Lepas Penyu dan Lakukan Transplantasi Karang di Pulau Mansinam
Fransina Rumabur mengatakan, tukik berumur empat sampai lima bulan, siap dilepas kembali ke laut.
Hingga akhir 2022, ia bilang sudah ada 3.000-an tukik yang dilepas ke habitat aslinya.
Menurutnya, momen pelepasan tukik itu bisa menjadi daya tarik wisata di Kampung Bremi.
Lantaran, tidak di semua pantai populasi penyu merasa aman untuk bertelur.
"Tong bersyukur karena dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi (Papua Barat) sudah bantu tong bangun tempat penangkaran permanen," imbuhnya.
Selain di Kampung Bremi dan Nuni, penangkaran penyu di Kabupaten Manokwari juga masih bisa ditemukan di Kampung Asai II dan daerah Muara Prafi.
(*)
Kemenkum Papua Barat dan MPIG Kakao Ransiki Tingkatkan Perlindungan IG |
![]() |
---|
Tongkonan dan Rumah Kaki Seribu jadi Sorotan Seminar Budaya Nasional TOLABEMA |
![]() |
---|
Bupati Hermus Indou kepada Warga Manokwari: Tetap Tenang, Waspada, dan Tidak Terprovokasi |
![]() |
---|
Jadwal Kapal Sorong Makassar September 2025: Cek Harga Tiket Termurahnya |
![]() |
---|
Jamin Keamanan Masyarakat Manokwari, Kepolisian Intens Patroli di Sejumlah Titik Rawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.