Motoris Perahu di Manokwari Menanti Berkah HUT Pekabaran Injil, Angkut Penumpang Hingga Lelah

"Bisa 20 kali bolak-balik dermaga ke Pulau Mansinam. Istirahat malam karena sepi. Kalau sepi baru bisa makan," ujar motoris perahu di Dermaga Ketapang

TribunPapuaBarat.com/Rachmat Julaini
Tambatan perahu di Dermaga Ketapang, Manokwari, Papua Barat, Rabu (18/1/2023) pukul 13.55 WIT, ramai penumpang. Motoris perahu di dermaga itu menantikan HUT Pekabaran Injil, Minggu (23/01/2023). Pada momen itu, biasanya mereka mendapatkan banyak penumpang ke Pulau Mansinam. 

Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Rachmat Julaini

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Tambatan perahu di Dermaga Ketapang, Manokwari, Papua Barat, Rabu (18/1/2023) pukul 13.55 WIT, ramai penumpang.

Ada 12 penumpang duduk berimpitan di bawah pondok dermaga menunggu kepastian keberangkatan perahu ke Pulau Mansinam, di Distrik Manokwari Timur.

Pukul 14.30 WIT, datang sebuah perahu didominasi warna hijau membawa penumpang dari Pulau Mansinam. Perahu dikemudikan Nico Rumadas (59).

"Tunggu sebentar, saya makan dulu," katanya kepada wartawan Tribunpapuabarat.com yang hendak mewawancarainya.

Nico semula enggan diwawancarai. Ia masih berputar-putar di sekitar dermaga lalu menunjuk orang lain untuk diwawancara.

Baca juga: Sultan Tidore Hadiri HUT Pekabaran Injil di Mansinam, Pj Sekda Papua Barat: Sejarah Jelas

Belasan penumpang yang tadinya duduk di bawah pondok dermaga sudah menuju perahu dan bergerak menuju Pulau Mansinam.

"Tidak apa apa, kalau dia (Nico) saja, kebetulan dia yang paling tua hari ini," kata pengemudi perahu lain, Patrias Wanma.

Karena tidak bisa mengelak lagi, Nico mulai bercerita.

Ia mengatakan sudah lebih 20 tahun menjadi pengemudi perahu, membawa penumpang dari Dermaga Ketapang ke Pulau Mansinam.

Selama bekerja sebagai pengemudi atau motoris perahu, dia menilai momen HUT Pekabaran Injil di Tanah Papua memiliki kesan tersendiri.

HUT Pekabaran Injil di Tanah Papua tahun 2023 diperingati di Pulau Mansinam, Minggu 5 Februari.

Baca juga: Sumur Tua di Pulau Mansinam Manokwari Digali Pakai Tempurung Kelapa, Airnya Tawar Meski Dekat Pantai

Pasalnya, pada peringatan HUT Pekabaran Injil penumpang sangat banyak.

Dia harus bolak-balik mengantar penumpang sejak pagi sampai malam.

"Kalau dihitung-hitung, bisa 20 kali bolak-balik dermaga ke Pulau Mansinam. Istirahat malam karena sepi. Kalau sepi baru bisa makan," ujar Nico.

Ramainya penumpang saat HUT Pekabaran Injil di Tanah Papua memberi pemasukan lebih baik bagi pemilik perahu.

Pejabat di tingkat daerah, baik kabupaten dan provinsi naik perahu ke Pulau Mansinam.

Nico mencontohkan, pada momen itu, sehari ia bisa mengantongi Rp 1,5 juta.

Pada hari-hari biasa, paling banyak menerima Rp 500 ribu.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Ikut Perayaan HUT Pekabaran Injil, 6 Provinsi di Tanah Papua Dipastikan Hadir

"Dengan padatnya perahu bolak-balik ke Pulau Mansinam tidak jarang ada perahu yang bertabrakan," ujar Nico.

Saat mengatakan itu, ia menunjuk ke arah laut,300 meter kira-kira dari lokasi Dermaga Ketapang. "Di sana. Sering begitu," katanya.

Nico lalu beranjak pergi karena seorang teman memanggilnya.

Pemanggil Nico itu memakai pakaian putih seperti seragam pemerintahan.

Di bahu kanannya tersemat logo Kasuari dan tulisan "Prov. Papua Barat" di bagian atas.

Patrias Wanma menambah keterangan Nico.

Dermaga Ketapang memiliki 14 perahu. Kebanyakan perahu melayani penumpang ke Pulau Mansinam dibandingkan Pulau Lemon. Letaknya di sebelah kanan Dermaga Ketapang.

Baca juga: Dinas PUPR Papua Barat Rehab Situs Mansinam di Manokwari

Secara administratif, kedua pulau itu berada di Teluk Doreh dan masuk ke dalam Kampung Mansinam.

Membenarkan keterangan Nico, Patrias menyebut pemasukan pemilik perahu tidak menentu pada hari-hari biasa.

Jika ramai bisa Rp 500 ribu. Jika sepi digunakan untuk membeli bahan bakar perahu.

Bahan bakar Petralite didapatkan dari pedagang eceran di sebelah kiri Dermaga Ketapang. Harganya Rp 75 ribu per lima liter.

"Orang Makassar yang jual," kata dia.

Patrias menerangkan, sebenarnya pengunjung bisa langsung tahu harga jasa penyeberangan dari Dermaga Ketapang ke Pulau Mansinam.

Baca juga: Warga Mansinam Apresiasi Dinas PUPR Papua Barat Revitalisasi Situs Religi: Perdana Sejak Dibangun

Tarif sempat dibuat dalam bentuk baliho papan dan dipasang di pondok dermaga.

"Orang kasih putus (robohkan). Belum pasang lagi," kata Patrias.

Akibatnya, setiap calon penumpang perahu banyak yang harus bertanya terlebih dahulu, memastikan harga jasa penyeberangan.

Biaya jasa penyebrangan perahu ke Pulau Mansinam untuk satu orang Rp 10 ribu.

Harga ini naik 100 persen dari harga sebelum kenaikan BBM pada 1 September 2022, yakni Rp 5 ribu.

"Tarif ke Pulau Mansinam akan naik jadi sekitar Rp 20 ribu nanti pada HUT Pekabaran Injil," ujar Patrias.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved