Kepala BI Papua Barat Optimistis Ekonomi Daerah Bangkit Pada 2023, Pacu Pemda Digital
KPw BI Papua Barat terus mendorong enam kabupaten di Papua Barat untuk menyusul Pemprov Papua Barat dan Pemda Manokwari menjadi pemda digital
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Papua Barat, Rommy Sariu Tamawiwy, optimistis perekonomian daerah pulih pada 2023.
Di tengah ancaman resesi global akibat situasi geopolitik yang memengaruhi perekonomian Indonesia, ucapnya, perekonomian Papua Barat menunjukkan pemulihan dari paceklik pandemi Covid-19.
Diproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada 2023 sebesar 3,0 persen hingga 3,8 persen.
Satu di antara strategi pertumbuhan ekonomi, ucap Rommy Sariu Tamawiwy, melalui percepatan dan perluasan digitalisasi daerah atau disebut juga pemerintah daerah (pemda) digital.
KPw BI Papua Barat terus mendorong enam kabupaten di Papua Barat untuk menyusul Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Kabupaten Manokwari menjadi pemda digital.
Baca juga: BI Papua Barat Prediksi Inflasi Papua Barat 3 Persen pada 2023, Koordinasi TPID Akan Makin Intens
“Perekonomian Papua Barat tumbuh 2,01 persen year on year (tahun ke tahun),” kata Rommy dalam diseminasi laporan keuangan Provinsi Papua Barat bertajuk ‘Pemulihan Ekonomi Papua Barat dan Pengembangan Potensi Ekonomi Unggulan Kabupaten Kaimana’ di satu hotel di Kaimana, Senin (13/3/2023).
Melihat dari lapangan usaha, ucap Rommy Sariu Tamawiwy, pertumbuhan ekonomi Papua Barat masih didominasi dari sektor pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga.
Menurut Rommy, mendorong pertumbuhan ekonomi Papua Barat selain dari kedua sektorlapangan usaha tersebut merupakan pekerjaan rumah (PR) semua pihak.
Baca juga: BI Papua Barat Dorong Peningkatan Infrastruktur Darat Demi Konektivitas Antarwilayah
Pemerintah daerah provinsi dan kabupaten, ucapnya, mesti untuk mulai memetakan potensi daerah masing-masing lalu mengoptimalkan potensi tersebut untuk mengerek pertumbuhan ekonomi daerah.
“Dari segi ekspor, pertumbuhan ekspor Papua Barat masih didominasi ekspor migas LNG Tangguh di Bintuni, tapi saya percaya ada begitu banyak potensi ekspor lain di Papua Barat,” kata Rommy Sariu Tamawiwy.
Menurutnya, butuh sinergitas dan kolaborasi antarpemangku kepentingan dalam pengelolaan potensi daerah sebagai pundi-pundi perekonomian.
Sinergi tersebut, ucapnya, juga mesti ditunjukkan dalam mengawal kredit perbankan dan menjaga tingkat inflasi di Papua Barat.
Baca juga: Jelang Hari Besar Keagamaan, Disperindag dan BI Papua Barat Gelar Operasi Pasar Murah
Ia tidak menampik akan ada lonjakan harga yang berpengaruh pada inflasi menjelang hari besar keagaaman nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri 2023.
Ramalan Cuaca Besok Jumat 29 Agustus di Papua Barat: Manokwari Awas Hujan |
![]() |
---|
Sri Voni Notanubun Resmi Jadi Ketua GOW Fakfak |
![]() |
---|
Sejumlah Warga Sempat Memalang Jalan di Depan Polsek Bintuni |
![]() |
---|
Hadiri Rapat Paripurna DPRK, Hermus Indou Janji Benahi Tata Kelola Keuangan Pemda Manokwari |
![]() |
---|
Hadiri Rakor Kredit Wilayah Sulampua, Melkias Werinusa: Ada Dua Kesimpulan dan Empat Rekomendasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.