Wisata Papua Barat

Tertegun Keindahan Teluk Triton Kaimana, Kepala BI Papua Barat: Paket Komplit, Surga Tersembunyi

Merujuk tagline Tanah Papua yaitu surga kecil yang jatuh ke bumi, maka menurut Rommy, Teluk Triton layaknya surga yang masih tersembunyi.

Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Haryanto
TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA
TELUK TRITON – Gugusan pulau karang di kawasan Teluk Triton, Kaimana, Papua Barat, pada Selasa (14/3/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, KAIMANA - Tertegun. Itulah kata yang bisa mewakili perasaan tiap orang yang pertama kali mengunjungi Teluk Triton, di Kabupaten Kaimana.

Bahkan, bagi yang kesekian kalinya bersafari ke Teluk Triton, masih tertegun dengan keindahan surga tersembunyi di Provinsi Papua Barat itu.

Perjalanan kami pada Selasa, (14/3/2023) pagi didukung tiupan angin Barat yang membuat langit berselimut awan putih, dan laut tenang teduh memantulkan pemandangan horizon.

Jika berkunjung saat Juni hingga September, maka siap-siap merasakan embusan angin Timur yang membuat laut menjadi bergelora.

Sang nakhoda, Sabran Muslim (41) cakap memutar roda kemudi. Kapal yang kami tumpangi pun melaju cepat membelah laut.

“Kalau cuaca sedang bagus begini, cuma butuh waktu satu satu setengah jam untuk sampai ke Triton. Kalau sedang gelombang, bisa sampai dua jam lebih. Musim gelombang itu, yang datang ke Triton juga hanya sedikit. Hanya orang berani dan terbiasa saja,” ujar Sabran Muslim yang sudah membawa kapal mengarungi Teluk Triton selama 11 tahun itu.

Baca juga: BI Papua Barat Promosikan Pariwisita Kaimana: Teluk Triton, Kolam Sisir, Hingga Pulau Venu

Namun, sejam lebih perjalanan menuju Teluk Triton bagi kami tak terasa. Waktu seperti berjalan begitu cepat.

Lantaran, mata akan dijamu pemandangan beberapa pulau yang dilalui sepanjang perjalanan seperti Pulau Aiduma dan Dramai di bagian Tenggara, serta Pulau Namatotadi di bagian Barat Laut.

Di pulau-pulau itu, hamparan pasir putih di tepi pantai menyolok di tengah rimbunan pohon hijau yang memenuhi daratan pulau.

Nyiur seakan melambai kepada kami yang sedang memperhatikannya dengan seksama dari balik jendala kapal cepat.

Ketika memasuki cekungan Teluk Triton, Sabran memperlambat laju kapal. Sengaja membiarkan kami mengamati detail keindahan yang dilukis Tuhan, Sang Pelukis Agung.

Gugusan pulau-pulau karang yang ditumbuhi pohon dan perdu berdaun hijau lebat, layaknya sedang terapung di laut bagaikan permadani berwarna biru tosca yang kemudian berubah jadi biru pekat. Gradasi warna laut demikian menjadi pemandangan yang menyejukkan mata.

Lanskap gugusan pulau karang di Teluk Triton tersebut, hampir sama dengan yang ada di Raja Ampat, destinasi wisata di Provinsi Papua Barat Daya yang lebih dulu moncer.

“Kalau menurut saya, Teluk Triton tidak kalah indah dengan di Raja Ampat sana,” ujar Sabran semringah.

Baca juga: Kepala BI Papua Barat Optimistis Ekonomi Daerah Bangkit Pada 2023, Pacu Pemda Digital

TELUK TRITON – Gugusan pulau karang di kawasan Teluk Triton, Kaimana, Papua Barat, pada Selasa (14/3/2023).
TELUK TRITON – Gugusan pulau karang di kawasan Teluk Triton, Kaimana, Papua Barat, pada Selasa (14/3/2023). (TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA)

Di salah satu pulau karang, tampak para pekerja sedang membangun dermaga dan puluhan anak tangga menuju beberapa pondok di puncak bukit, yang bakal jadi spot foto bagi para pelancong.

Merujuk data Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Kaimana, Teluk Triton termasuk bagian dari segitiga karang dunia dengan biodiversitas yang memukau.

Cagar alam Triton juga menjadi habitat bagi penyu sisik, penyu hijau dan belimbing.

Setidaknya ada 471 jenis karang dan 959 jenis ikan dalam kawasan ini.

Kawasan ini menjadi rumah bagi sejumlah hewan ordo cetacean seperti hiu paus (Rhincodon typus), lumba-lumba dan mamalia lainnya.

Sayangnya, kedatangan kami di Teluk Triton kali ini tak sempat bersapaan langsung dengan hiu paus, hewan yang tak bisa ditemui di perairan Raja Ampat itu.

Menurut Sabran, hiu paus senang menampakkan diri di kala pagi.

“Ini kita datang sudah kesiangan, coba kalau pagi, itu baru bisa lihat hiu paus,” tutur Sabran.

Baca juga: Gubernur BI dan Paulus Waterpauw Hadiri Pengukuhan Rommy Sariu Tamawiwy Jadi Kepala BI Papua Barat

Menepi ke Pantai Ermun

Hampir satu jam berputar-putar di cagar alam Teluk Triton, kami diajak Sabran menepi ke Pantai Ermun.

Pasir putih dan air laut yang jernih menyambut ketika pertama kali menapakkan kaki di Pantai Ermun.

Dengan panorama seperti itu, Pantai Ermun menjadi latar belakang foto yang sempurna, atau spot berenang dan snorkeling.

Sabran menjelaskan, warga kerap bermalam di Pantai Ermun sekadar merasakan sensasi lebih dekat dengan alam.

“Kalau kita datang pagi-pagi, itu bisa dengar suara (kicauan) burung cenderawasih. Banyak terbang di sekitar sini,” tutur Sabran.

Ia menjelaskan, di bulan-bulan tertentu seperti Februari, Maret, April, Mei, November dan Desember, kita dapat menyaksikan penyu datang bertelur di pantai saat malam hari.

Oleh sebab itu, kawasan Triton disebut juga Taman Wisata Laut. Lantaran aktivitas wisata tak sekadar menyelam, berenang, snorkeling atau memancing.

Tetapi, wisatawan disuguhi pengamatan burung dan satwa liar sambil menjelajahi gugusan pulau karang.

Adapun spot penyelaman favorit di antaranya, Batu Dramai, Bo Rainbow, Aquarium dan Little Komodo.

PANTAI ERMUN – Pantai Ermun di kawasan Teluk Triton, Kaimana, Papua Barat, Selasa (14/3/2023)
PANTAI ERMUN – Pantai Ermun di kawasan Teluk Triton, Kaimana, Papua Barat, Selasa (14/3/2023) (TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA)

Merasakan Kearifan Lokal

Bagi wisatawan yang ingin melebur dengan masyarakat di perkampungan sekitar Teluk Triton, dapat mengunjungi Kampung Namatota, yang jaraknya tak jauh dari Pantai Ermun.

Di Kampung berpenduduk 500 jiwa itu, pengunjung bakal menemukan makna toleransi yang sesungguhnya.

Seluruh penduduk merupakan pemeluk agama Islam. Tetapi, satu-satunya sekolah di kampung tersebut adalah milik Yayasan Persekolahan Kristen.

Pengunjung juga bisa menapaki sejarah Kampung Namatota dari beberapa peninggalan leluhur, seperti makam raja dan rumah adat.

Kepala Bamuskam, Kadir Rumaderun menjelaskan, warga kerap menyewakan rumah mereka untuk menjadi penginapan bagi para turis.

Maklum, ucapnya, satu-satunya resor di Teluk Triton yakni Triton Bay Divers.

Harga menginap di pondok-pondok tersebut, perlu merogoh kocek wisatawan dalam-dalam.

“Kita dibayar seadanya saja. Mereka datang untuk berenang karena di sini terumbu karangnya bagus. Kita juga punya hasil ikan yang segar-segar,” urai Kadir Rumaderun.

Sekitar dua jam perjalanan dari Kampung Namatota menggunakan motor tempel biasa, wisatawan dapat mengunjungi Kampung Lobo yang tersohor dengan asal muasal burung Garuda, lambang negara Indonesia.

KAMPUNG NAMATOTA – Kampung Namatota di kawasan Teluk Triton, Kaimana, Papua Barat, Selasa (14/3/2023)
KAMPUNG NAMATOTA – Kampung Namatota di kawasan Teluk Triton, Kaimana, Papua Barat, Selasa (14/3/2023) (TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA)

Tapak Tilas Zaman Prasejarah

Mengakhiri perjalanan wisata kami di Teluk Triton hari itu, dengan melihat lukisan prasejarah di dinding beberapa pulau karang.

Berwarna merah, lukisan tersebut cukup jelas menunjukkan corak seperti telapak tangan manusia, cicak dan simbol-simbol lainnya.

Menyaksikan lukisan prasejarah yang diduga peninggalan zaman mesolitikum, itu secara dekat, sekejap membuat bulu roma berdiri.

TELUK TRITON - Lukisan prasejarah di dinding salah satu pulau karang di Teluk Triton, Kaimana, Papua Barat, pada Selasa (14/3/2023).
TELUK TRITON - Lukisan prasejarah di dinding salah satu pulau karang di Teluk Triton, Kaimana, Papua Barat, pada Selasa (14/3/2023). (TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA)

Makna Surga Tersembunyi

Dengan paket komplit wisata di Teluk Triton tersebut, menurut Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat, Rommy Sariu Tamawiwy, masih minim diketahui publik.

Merujuk tagline Tanah Papua yaitu surga kecil yang jatuh ke bumi, maka menurut Rommy, Teluk Triton layaknya surga yang masih tersembunyi.

Rommy menilai, tata kelola pariwisata di Teluk Triton pun, belum menyentuh kesejahteraan masyarakat Kaimana, maupun warga Papua Barat secara umum.

Untuk itu, ucap Rommy, BI terus menjalin sinergi dan kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Kabupaten Kaimana untuk pengembangan pariwisata di kabupaten yang dijuluki kota senja tersebut.

Mulai dari aksesibilitas menyangkut jalan dan moda transportasi, akomodasi yakni penginapan lengkap dengan penerangan, ketersediaan air bersih dan kuliner dengan cita rasa khas.

Hingga amenitas yang berkaitan dengan atraksi wisata untuk menggaet para wisatawan baik lokal maupun manca negara, berkunjung ke Kaimana, khususnya ke Teluk Triton.

“Kita harus gotong royong. Karena pengembangan pariwisata bukan hal yang mudah yang bisa dikerjakan sendiri,” pungkas Rommy Sariu Tamawiwy.

BANK INDONESIA – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Rommy Sariu Tamawiwy, setelah melepas rombongan wartawan bertolak ke Teluk Triton dari Pelabuhan Kaimana, Selasa (14/3/2023).
BANK INDONESIA – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Rommy Sariu Tamawiwy, setelah melepas rombongan wartawan bertolak ke Teluk Triton dari Pelabuhan Kaimana, Selasa (14/3/2023). (TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA)

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved