Berita Kaimana
Wabup Kaimana Jadi Pemateri di Forum Intermediate Training HMI, Bahas Konvergensi Islam dan Negara
Alumni HMI Malang itu, mengingatkan jika wacana relasi islam dan negara hingga kini masih menjadi diskursus serius
Penulis: Arfat Jempot | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, KAIMANA - Wakil Bupati Kaimana, Hasbullah Furuada diundang sebagai pemateri pada forum Intermediate Training (LK II) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang tahun 2023.
Kegiatan itu berlangsung di balai Pertanian Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (24/6/2023).
Dalam forum tersebut, Wabup Kaimana menyampaikan terkait titik temu Islam dan negara.
Baca juga: Dorong Kader HMI Jayapura Jadi Entrepreneur, Billy Mambrasar: Hadirlah dengan Inovasi Baru
Baca juga: Kader HMI Cabang Manokwari Buka Taman Literasi Insan Cita di Universitas Papua
Alumni HMI Malang itu, mengingatkan jika wacana relasi islam dan negara hingga kini masih menjadi diskursus serius.
Baik di lingkungan akademik hingga organisasi-organisasi kemasyarakatan dan kemahasiswaan.
"Banyak sekali pemikiran yang terus mempertentangkan hubungan Islam dan negara. Islam dianggap tidak sejalan dengan negara demokrasi, begitupun sebaliknya," kata Wabup Hasbullah dalam keterangan tertulis yang diterima TribunPapuaBarat.Com, Minggu (25/6/2023) malam.
Menurutnya, Islam dan negara adalah satu kesatuan yang berjalan beriringan.
Hal ini dimaksudkan agar berbagai kebijakan negara diorientasikan demi kemaslahatan.
"Perspektif saya, dalam sebuah negara, Islam harus dijadikan sebagai moralitas. Sehingga produk kebijakan yang diambil oleh negara atau pemangku kebijakan, ditujukan untuk kemaslahatan umat dan bangsa," ujarnya.
Wabup Hasbullah menekankan, ideologi-ideologi transnasional yang mencoba mengancam aspek kebangsaan mesti ditepis.
Sebab, menyangkut dengan masa depan demokrasi.
"Infiltrasi ideologi transnasional barang tentu mengancam ideologi pancasila dan demokrasi. Oleh karena itu, kita harus sigap untuk menepisnya dengan argumen yang kuat terkait bagaimana hubungan Islam dan negara," tuturnya.
Diakhir pemaparannya, Wabup Hasbullah mengingatkan, bahwa wacana relasi Islam dan negara mesti dibicarakan secara serius oleh HMI.
Dalam rangka memperkaya khazanah intelektual.
Sebab, fakta sejarah menuliskan bahwa kader-kader HMI tidak hilang oleh zaman.
"Harus terus memproduksi kader-kader intelektual yang memiliki wawasan keislaman dan keindonesiaan," tutupnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.