Wapres ke Papua Barat

Ketum Apkasindo: Sudah Lama Kita Tunggu Pabrik Sawit di Manokwari Papua Barat

Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat ME Manurung mengatakan, pabrik sawit koperasi petani telah lama ditunggu-tunggu

Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Haryanto
TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA
KUNJUNGAN - Kunjungan kerja Wapres RI Ma'ruf Amin di perkebunan kelapa sawit di Kampung Waseki Indah, Distrik (Kecamatan) Prafi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Sabtu (15/7/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Sejumlah praktisi sawit mendukung program peremajaan dan pembangunan pabrik kelapa sawit di Manokwari, Papua Barat.

Hal itu sejalan dengan dukungan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Ma'ruf Amin dalam kunjungan kerja (kunker) di Kampung Waseki Indah, Distrik (Kecamatan) Prafi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Sabtu (15/7/2023).

Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat ME Manurung mengatakan, pabrik sawit koperasi petani telah lama ditunggu-tunggu di Manokwari.

Karena selama ini petani sawit menjual hasil panen ke pabrik di luar Manokwari yang jaraknya puluhan kilometer.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Dukung PSR dan Minta Percepat Pembangunan Pabrik Sawit di Manokwari

Akibatnya, petani mendapat harga tandan buah segar (TBS) yang sangat rendah dan kualitas TBS akan menurun karena pengiriman buah sawit dari kebun sampai pabrik paling lama 2×24 jam.

"Tapi, dengan kondisi tersebut TBS baru dapat dikirim ke pabrik sawit sampai empat hari," ujarnya.

Ia menjelaskan, kapasitas olah pabrik sawit yang akan dibangun sebesar 15 ton TBS/jam.

Dapat ditingkatkan menjadi 30 ton TBS/jam, jika semua lahan Koperasi Produsen Arfak Sejahtera sudah diremajakan dan memasuki fase tanaman tanaman produktif.

Baca juga: Buka Konferensi Hari Pekabaran Injil, Wapres: Papua Model Harmoni Kebangsaan di Indonesia

Ia menyebut, kebutuhan dana pembangunan pabrik sawit milik koperasi sebesar Rp 80 miliar.

Sementara itu, Ketua Koperasi Produsen Arfak Sejahtera, Dorteous Paiki mengatakan, pihaknya sedang mengikuti program PSR yang memanfaatkan dana hibah dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp 30 juta per ha.

Koperasi Produsen Arfak Sejahtera memiliki luas perkebunan sawit sebesar 9.400 ha yang tersebar di Distrik Warmare, Prafi dan Masni.

"Total anggota Koperasi Produsen Arfak Sejahtera ada 4.988 KK (kepala keluarga) dengan rata-rata kepemilikan 1,88 hektar per KK," urainya.

(*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved