Berita Papua Barat
Kris Devi: Realisasi Proyek Runway Bandara Rendani Capai 77-98 Persen, Akhir Tahun Habis Kontrak
Ia menyebut, untuk tahun anggaran 2022-2023, APBN yang digelontorkan untuk perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani berkisar Rp280-an miliar.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Perpanjangan landasan pacu (runway) Bandar Udara (Bandara) Rendani merupakan satu dari proyek strategis nasional di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani Kris Devi mengatakan, waktu pelaksanaan kontrak hingga Desember 2023.
Perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani dari semula 2.000 meter menjadi 2.300 meter.
Baca juga: Otban Wilayah IX Papua Barat Kampanye Keselamatan Penerbangan di Bandara Rendani Manokwari
Baca juga: Kerusakan Runway Bandara Rendani Sudah Diperbaiki, UPBU Jamin Penerbangan Normal Lagi
Sampai akhir September 2023, Kris Devi mengaku, kemajuan (progress) realisasi proyek perpanjangan Bandara Rendani variatif antara 77 – 98 persen.
“Karena ada pekerjaan lanjutan pembuan box culvert, pembuatan runway strip dan perpanjangan landasan pacu,” ungkap Kris Devi via pesan WhatsApp kepada TribunPapuaBarat.com, Jumat (6/10/2023).
Ia menyebut, untuk tahun anggaran 2022-2023, APBN yang digelontorkan untuk perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani berkisar Rp280-an miliar.
Tetapi, ucapnya, untuk biaya pembebasan lahan proyek perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani bersumber dari APBD.
Ia mengaku, dalam rencana induk (master plan) pengembangan Bandara Rendani, perpanjangan landasan pacu mencapai 2.500 meter.
Sehingga, pihaknya masih menunggu Bupati Manokwari Hermus Indou melakukan pengadaan tanah 200 meter lagi di tahun depan.
“Baru kami bisa lanjutkan ke 2.500 meter,” tandas Kris Devi.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.