Berita Papua Barat
Harvick Qolbi Tinjau Laboratorium BSIP Papua Barat: Modal Besar Sektor Pertanian dan Perkebunan
BSIP Papua Barat mencetak rekor sebagai LS Pro berstandar ISO 17065, pertama di wilayah Indonesia Timur.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Laboratorium Lembaga Sertifikasi Produk (LS Pro) Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian Provinsi Papua Barat, dinilai menjadi modal besar untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas sektor pertanian dan perkebunan di daerah.
BSIP Papua Barat mencetak rekor sebagai LS Pro berstandar ISO 17065, pertama di wilayah Indonesia Timur.
Sehingga, BSIP Papua Barat kian kompeten melakukan analisa standar mutu terkait uji pangan mulai dari hulu yakni dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hingga ke hilir yakni pasar ekspor.
Baca juga: Sidak Harga dan Stok Pangan di Pasar Wosi, Wamentan Sarankan Ini ke Pemda dan Masyarakat
Baca juga: Panen Padi di Manokwari, Wamentan Harvick Hasnul Qolbi Dengar Berbagai Keluhan Petani
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Harvick Hasnul Qolbi saat mengunjungi BSIP Papua Barat, di Kompleks Pertanian Terpadu Kementerian Pertanian, Jalan Poros Anday, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, pada Sabtu (2/12/2023) siang, berharap prestasi tersebut terus ditingkatkan.
Di samping Pemerintah Provinsi Papua Barat dan pemerintah kabupaten berkolaborasi dengan BSIP Papua Barat untuk perkembangan komoditas pertanian dan perkebunan yang sesuai standar, lahan, iklim dan aspek sosial.
Turut hadir mendampingi Wamentan RI, ada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi dan Bupati Manokwari Hermus Indou.
Pantauan TribunPapuaBarat.com, rombongan Wamentan RI terlebih dahulu berkeliling sejenak melihat kawasan BSIP Papua Barat yang sedang dikembangkan dari luas lahan 20 hektar di Kompleks Pertanian Terpadu Kementerian Pertanian.
Total luas lahan aset Kementerian Pertanian RI, itu yakni198 hektar yang didalamnya meliputi tiga Unit Pelaksana Teknis di antaranya BSIP Papua Barat, Karantina Pertanian dan Polbangtan Manokwari.
Wamentan RI, Kepala BPPSDMP dan Bupati Manokwari lalu mengenakan jas laboratorium berwarna putih saat diajak Kepala BSIP Papua Barat Doktor Aser Rouw melihat seluk-beluk laboratoratorium LS Pro berstandar ISO 17065.
Aser Rouw pun secara fasih menjelaskan kepada rombongan Wamentan RI tentang tabel pengujian sampel yang terpampang di sisi kanan pintu masuk laboratorium.
Di situ tertera sampel cokelat produksi PT Cokran Eiber Suth di Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, yang diuji di laboratorium BSIP Papua Barat sejak Kamis, (23/11/2023) dan direncanakan selesai pada Jumat, (8/12/2023).
Laboratorium LS Pro BSIP Papua Barat sudah mampu menerapkan standar analisis mutu untuk parameter kadar air, kadar abu, lemak, protein dan derajat keasaman atau pH.
Dalam kesempatan itu, Aser Rouw meminta dukungan Kementerian Pertanian untuk pengadaan kromatografi cair kinerja tinggi atau HPLC (high performance liquid chromatography) dan kromatografi gas (GC).
Sehingga, laboratorium akreditasi BSIP Papua Barat mandiri dalam menganalisa standar ekspor, khususnya untuk parameter residu pestisida dan logam berat pada pangan hasil komoditas pertanian dan perkebunan.
Logam berat yang dimaksud yakni Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Arsen (As) dan Besi (Fe). Sementara residu pestisida, salah satunya yakni aflatoksin atau mikotoksin beracun yang kerap ditemui dalam pala.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.