Disamindukcapil Papua Barat Targetkan 3 Persen Aktivasi IKD Hingga Akhir 2023

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Identitas Kependudukan Digital (IKD) disebut hadir untuk membahagiakan masyarakat.

Aplikasi IKD baru hadir sejak 2022.

Kepala Dinas Administrasi dan Kependudukan Catatan Sipil (Disamindukcapil), Ria Come mengatakan, IKD merepresentasikan kependudukan melalui gawai atau handphone.

Baca juga: 3 Ribu Warga Fakfak Belum Punya E-KTP, Disdukcapil Galakkan Program Jebol di 7 SMA

Baca juga: Disdukcapil Manokwari: Ada 6.700 Pemilih Pemula untuk Pemilu 2024, Perekaman e-KTP Dikejar

"Jadi semua data kependudukan yang ada di Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) bisa ada di hape," ujarnya.

IKD pun hadir di dua jenis sistem operasional handphone seperti IOS dan Android.

Ria menyatakan keabsahan data dalam IKD sama seperti data kependudukan berbentuk fisik.

IKD merupakan inovasi yang menghemat anggaran hingga miliaran rupiah bagi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam pengadaan blanko KTP elektronik.

"Karena toh hampir semua orang punya hape," ungkapnya.

Ria mengatakan ada target capaian penggunaan aplikasi IKD di Papua Barat mencapai 2,82 persen.

Sedangkan target nasional mencakup 25 persen.

"Tapi ini sementara. Progresnya akan berjalan terus," aku Ria.

Sejak hadir 2022 lalu, IKD awalnya menyasar Aparatur Sipil Negara (ASN).

Setiap perekaman KTP elektronik, ia menyatakan Disdukcapil setiap kabupaten telah menyarankan untuk mengaktivasi IKD.

Tahun in, IKD mulai menyasar kampus hingga sekolah.

Sedangkan tahun depan, ia memastikan aktivasi IKD akan menyasar masyarakat umum.

"Iya bisa (di angka 3 persen) akhir tahun ini," tandasnya.

(*)