Natal dan Tahun Baru di Papua Barat
Pesan Natal 2023, Bupati Hermus Indou: Momen Meningkatkan Nilai Religius dan Kebangsaan
Sekaligus sebagai momentum merawat semangat kebangsaan lewat perwujudan toleransi beragama.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Umat Kristen di seluruh dunia larut dalam gegap gempita merayakan Natal tiap 25 Desember.
Natal memperingati kelahiran Tuhan Yesus Kristus, Sang Juru Selamat Dunia ribuan tahun silam di Betlehem.
Bagi Bupati Manokwari Hermus Indou, perayaan Natal selalu jadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup umat Kristen.
Baca juga: 35 Warga Binaan Lapas Fakfak Diusulkan Terima Remisi Khusus Natal 2023
Baca juga: Ciptakan Rasa Aman Jelang Natal, Yonif 761/KA Patroli ke Gereja di Warmare dan Prafi
Sekaligus sebagai momentum merawat semangat kebangsaan lewat perwujudan toleransi beragama.
Sehingga, menurut dia, Natal selalu dapat dipandang dari sisi religius dan sosial.
Dari sudut pandang kerohanian, maka perayaan Natal berarti semakin menghormati Tuhan dalam kehidupan manusia.
Dari sisi sosial, maka berhubungan dengan kualitas hubungan antar sesama manusia.
"Mari kita tetap berkomitmen untuk membina kualitas hubungan kita dengan sesama kita sebagai wujud cinta kasih," ungkap Bupati Hermus Indou kepada media, di Manokwari, pada Minggu (24/12/2023).
Ia mengaku, pemaknaan ini selaras dengan tema Natal tahun ini, yakni "Kemuliaan bagi Allah di Tempat yang Maha Tinggi dan Damai Sejahtera di Bumi".
Untuk itu, ia berharap, warga Manokwari dapat memaknai kembali entitasnya sebagai "Kota Injil" melalui kehidupan yang tetap kokoh dalam iman.
Sembari menjaga hubungan positif terhadap sesama berdasarkan nilai kebudayaan dan kebangsaan.
Dengan tegas ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang non-Kristen agar mendukung dan menjaga situasi kamtibmas di Kabupaten Manokwari selama perayaan Natal.
Hal ini dinilai sebagai pengejawantahan arti toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Manokwari.
"Kita juga jaga situasi di lingkungan kita masing-masing dengan tetap menghormati orang lain yang sedang melaksanakan peribadatan. Tetapi juga menghormati sesama yang berbeda dengan kita," jelasnya.
Ia pun melarang masyarakat khususnya dari kalangan anak muda aterlibat dalam hal-hal negatif seperti miras dan ugal-ugalan dalam berkendara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.