Berita Fakfak
Mahasiswa Polinef Ciptakan Alat Pendeteksi Maling Helm Berbasis IoT, Raih Juara I2ASPO
Maulana menuturkan alatnya berbasis IoT menggunakan Raspberry Pi, sensor, kamera webcam, serta komponen lainnya.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Sungguh inovatif, sekelompok mahasiswa dari Politeknik Negeri Fakfak (Polinef) berhasil menciptakan alat berbasis Internet of Things (IoT) untuk mendeteksi pencurian Helm motor.
Inovasi tersebut dikembangkan oleh tim mahasiswa Polinef yang terdiri dari Maulana Ceratta, Haikal Madu dan Ilsa Aziza Khan Gandeguay.
"Melalui alat ini, kami berhasil mengembangkan teknologi untuk mendeteksi kejadian pencurian helm," ujar Koordinator Kelompok, Maulana Ceratta kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak, Jumat (29/12/2023).
Baca juga: Empat Organisasi Kepemudaan dan BEM Polinef Desak KNPI Fakfak Segera Adakan Rapimda
Baca juga: KREATIF, Mahasiswa Polinef Ciptakan Aplikasi Al-Quran Digital
Hasil karya mahasiswa tersebut, nyatanya tak hanya mampu menyelesaikan persoalan pencurian helm di kampus, tetapi juga berhasil menjuarai lomba inovasi pada ajang Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO).
"Kami sebelumnya berupaya untuk mencari informasi terkait data-data kriminalitas yang berkaitan dengan helm di daerah kami Fakfak Papua Barat ini," tandasnya.
Lanjut Maulana, dari data yang diperoleh pihaknya sebanyak 39 dari 222 kasus kriminal di Kota Fakfak sepanjang tahun 2022 ialah kasus pencurian helm.
"Jadi ini berarti persentase pencurian Helm sekitar 17,57 persen, makanya kami berfikir untuk menciptakan inovasi ini," ujarnya.
Ditanya soal komponen apa saja dari alat canggih tersebut, Maulana menuturkan alatnya berbasis IoT menggunakan Raspberry Pi, sensor, kamera webcam, serta komponen lainnya.
"Alat ini dapat memantau pergerakan penyusup dan pencuri ketika melakukan pencurian," bebernya.
Dikatakannya, timnya berhasil membuat dua alat dan menempatkannya di lokasi yang berbeda.
Dengan tujuan dapat mencakup sudut pandang berbeda pula.
"Kedua alat ini kami pasang mengarah ke parkiran di jurusan kami. Biasanya mahasiswa meletakkan helm mereka di atas motor," tambah Maulana.
Ia mengatakan, alat yang mereka kembangkan ini akan bekerja pada pukul 09.00 WIT hingga 12.00 WIT serta non-aktif pada pukul 13.00.
"Kemudian diaktifkan kembali pada pukul 14.00 hingga 17.00 WIT," kata Maulana.
Alat tersebut dikatakannya memang hanya aktif pada jam-jam sibuk.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.