Berita Manokwari
Basarnas Manokwari Harap Kolaborasi Ditingkatkan Hadapi Potensi SAR 2024
Dengan berpegang pada motto Basarnas “Quick Action” dan koordinasi “Satu Jiwa, Satu Rasa”.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Manokwari, mendorong sinergi dan kolaborasi lintas pihak yang lebih solid di tahun 2024.
Kepala Basarnas Manokwari I Wayan Suyatna mengatakan, kerja sama ini diperlukan untuk menghadapi potensi operasi pencarian dan penyelamatan atau search and rescue (SAR) sepanjang 2024.
Instansi yang berpotensi melakukan pencarian dan penyelamatan di antaranya TNI-Polri, BPBD dan satuan kerja perangkat daerah lainnya.
Baca juga: Basarnas Akan Sosialisasikan SAKA SAR ke Sekolah-sekolah di Manokwari
Baca juga: Basarnas Manokwari Catat Sepanjang 2023 Ada 11 Kecelakaan Kapal yang Ditangani
“Kami harus mengajak dan mengajak ini agak sulit memang kalau orang atau instansi itu tidak menyadari dengan tugas kemanusiaan. Kita harus mengajak terus sehingga tugasnya menjadi ringan,” ungkap I Wayan Suyatna saat diwawancarai media, di Manokwari, Selasa (16/1/2024).
Menurut dia, jika potensi SAR yang tergolong ringan, maka masih bisa tertangani oleh 96 personel Basarnas Manokwari yang tersebar di tiga kabupaten di Papua Barat.
Tetapi, jika potensi SAR termasuk berat dan ekstrim, maka sinergi dan kolaborasi niscaya diperlukan.
Dengan berpegang pada motto Basarnas “Quick Action” dan koordinasi “Satu Jiwa, Satu Rasa”.
Adapun tugas dan fungsi Basarnas yakni menangani kecelakaan pesawat, kecelakaan kapal, kondisi yang membahayakan manusia, kecelakaan dengan penanganan khusus dan membantu di dalam bencana pada saat tanggap darurat.
Hal ini termaktub dalam UU Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan.
Tak ayal, ucapnya, Basarnas Manokwari kerap melakukan simulasi kecelakaan baik darat, udara maupun laut saat pelatihan potensi SAR yang melibatkan instansi lainya.
Tercatat pada 2023, Basarnas Manokwari sudah dua kali melakukan pelatihan potensi SAR ddi Kabupaten Manokwari, Teluk Bintuni dan Manokwari Selatan.
“Walaupun tidak terjadi apa-apa, tapi tetap ada simulasi supaya kalau ada kejadian, bisa ditangani dengan cepat,” ujarnya.
Ia mencontohkan, saat operasi SAR di darat yang mengharuskan personel SAR menelusuri hutan, maka anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Polri berada di barisan terdepan.
Lantaran, anggota TNI-Polri dianggap yang paling mengerti medan di hutan serta mampu melindungi dari ancaman bersenjata.
“Kekuatan terbesar dari mereka (TNI-Polri), sementara kemampuan SAR-nya ada di kita (Basarnas),” katanya.
Dari internal Basarnas sendiri, ia mengaku, rutin mengadakan latihan kesamaptaan untuk menjaga maupaun meningkatkan kemampuan fisik para personel Basarnas.
Tiga hari dalam seminggu, personel Basarnas Manokwari menjalani latihan kesamaptaan. Diikuti dengan uji kemampuan secara periodik.
Sehingga, tiap personel Basarnas Manokwari tetap bugar dalam siaga SAR 24 jam tiap hari dalam tujuh hari atau dikenal istilah 24/7.
Menurut dia, 84 personel SAR di Kabupaten Manokwari, enam personel di Kabupaten Teluk Bintuni, dan enam personel di Kabupaten Teluk Wondama memiliki kemampuan mumpuni.
Di antaranya seluruh personel Basarnas Manokwari sudah dilengkapi kemampuan di bidang medis, penyelamatan di perairan, kemampuan evakuasi darat dan laut.
Bahkan, lanjut dia, personel Basarnas Manokwari juga memiliki kemampuan di bidang administrasi operasi SAR untuk menjadi koordinastor misi maupun perencanaan SAR.
Ditambah Basarnas Manokwari memiliki peralatan yang andal, seperti KM SAR Kumbakarna yakni kapal berukuran 40 meter untuk membantu dalam operasi SAR saat terjadi kecelakaan kapal.
Basarnar Manokwari juga dilengkapi tujuh perahu karet, jetski dan peralatan SAR dasar untuk menangani kecelakaan di perairan.
“Untuk operasi SAR di darat, kita punya tujuh mobil truk dengan peralatan untuk evakuasi, pemotong besi, alat penyelamatan untuk kecelakaan pesawat juga ada, “ pungkas I Wayan Suyatna.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.