Korban Helikopter Jatuh
Jenazah Umar Ali Madamar Asal Fakfak Dievakuasi dari Hutan Halmahera Tengah dalam Keadaan Utuh
"Memang pada saat kejadian sempat lost contact, cuaca dilaporkan saat Helikopter terbang itu angin dan juga hujan," ungkapnya.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Salah satu warga Fakfak bernama Umar Ali Madamar yang merupakan korban jatuhnya Helikopter jenis bell 429 PK-SWS berhasil dievakuasi dari lokasi jatuh di hutan belantara Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Itu disampaikan Kepala Kantor Badan SAR Nasional Ternate (Basarnas Ternate), Fatur Rahman dikutip TribunPapuaBarat.com di Fakfak Papua Barat, Kamis (22/2/2024).
"Memang pada saat kejadian sempat lost contact, cuaca dilaporkan saat Helikopter terbang itu angin dan juga hujan," ungkapnya.
Baca juga: Rapat dengan Pangkogabwilhan III, Pangdam Kasuari Sebut Butuh Helikopter
Baca juga: BREAKINGNEWS: Satu Korban Helikopter Jatuh di Halmahera Tengah Maluku Utara Berasal dari Fakfak
Fatur Rahman mengatakan, pihaknya telah memastikan para korban yang berhasil dievakuasi, termasuk Umar Ali Madamar Asal Fakfak dalam keadaan utuh.
"Hanya 3 orang yang berada dalam helikopter tersebut," bebernya.
Sebelumnya dikatakannya, pihaknya telah melakukan penyisiran pada titik-titik terduga di mana diduga helikopter naas tersebut lost contact.
"Akhirnya ditemukan adanya tanda-tanda serpihan dari heli tersebut, baru pada pukul 09.50 WIT baru heli evakuasi tersebut kembali ke PNE untuk menyampaikan ke tim rescue agar dilakukan proses evakuasi," jelasnya.
Dari informasi yang diperoleh, diketahui jenazah Umar Ali Madamar rencana akan diterbangkan ke Kabupaten Fakfak Papua Barat pada Jumat, 23 Februari 2024.
Untuk saat ini diketahui, jenazah masih disemayamkan di Rumah Sakit Ternate, Maluku Utara.
Sementara itu kerabat korban, Husni mengatakan almarhum (Umar Ali Madamar) ialah sosok yang baik, rendah hati dan selalu bertegur sapa jika bertemu siapa saja.
"Kita doakan yang terbaik untuk Almarhum," ucapnya singkat.
Husni juga mengungkapkan, korban baru saja menikah tepatnya tiga bulan lalu.
Setelah menikah, korban diterima kerja sebagai karyawan di salah satu tambang di Halmahera.
Pantauan TribunPapuaBarat.com di rumah duka, keluarga korban diselimuti duka mendalam dan kaget atas peristiwa kecelakaan helikopter tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, TribunPapuaBarat.com belum menerima keterangan resmi dari pihak keluarga, pasalnya masih dalam kondisi terpukul.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.