Sejumlah Kepala Suku di Mansel Papua Barat: Penerimaan Casis Polri Utamakan Putra-putri Asli Daerah
"Kami juga berharap kami punya anak juga jadi polisi, namun selalu tidak bisa karena kepentingan-kepentingan," ucap Bernad Mandacan
Penulis: Andika Gumenggilung | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANSEL - Sejumlah tokoh masyarakat dan kepala suku di Manokwari Selatan, (Mansel), Papua Barat, menggelar pertemuan terbatas di kediaman Kepala Suku Hatam Wilayah Satu Ransiki, Bernad Mandacan, di Distrik Ransiki, Jumat (19/4/2024).
Beberapa tokoh masyarakat yang hadir pada pertemuan terbatas tersebut adalah Kepala Suku Wilayag Dua Mansel, Benon Waran; Kepala Suku Kuri Wamesa Wilayah Dua Mansel, George Marani; serta tokoh pemuda Kuri Wamesa Mansel, Berty Rumander.
Para tokoh masyarakat ini kompak meminta agar untuk memprioritaskan anak asli Manokwari Selatan dalam penerimaan calon siswa (casis) Polri.
Menurut Bernad Mandacan, pada tahun-tahun sebelumnya, banyak orang dari luar Manokwari Selatan yang mendaftar dan lulus seleksi Polri di Mansel.
"Kami juga berharap kami punya anak juga jadi polisi, namun selalu tidak bisa karena kepentingan-kepentingan," ucapnya.
Baca juga: Panitia Penerimaan Bintara Polri di Fakfak Tegaskan Tak Menolak Surat Keterangan OAP dari Dewan Adat
Apabila negara benar-benar mau memberikan kesempatan kepada putra dan putri asli daerah, ucapnya, penerimaan casis Polri juga harus membuka kesempatan yang luas bagi anak asli daerah.
"Kami juga bagian dari NKRI, yang sudah menjaga wibawa NKRI di tanah kami. Maka anak-anak kami juga harus ambil bagian melalui institusi negara ini," kata Bernad Mandacan.
Ia menyoroti adanya praktik titip nama dari masyarakat luar melalui di Kartu Keluarga warga Manokwari Selatan.
Baca juga: Anak Asli Mbaham Matta Fakfak Ditolak Tim Pendaftaran Bintara Polri 2024, Ini Penyebabnya
"Begitu yang kami tidak suka. Para kepala suku juga harus dilibatkan dalam seleksi berkas supaya kalau bukan anak Mansel, dikembalikan," ucap Bernad Mandacan.
Ia juga mengingatkan agar Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) tidak menerima usulan pembuatan KTP baru.
Saran itu untuk mengantisipasi permohonan pembuatan KTP hanya untuk bisa mendaftar casis Polri di Manokwari Selatan.
"Kalau mau cetak KTP baru, melapor di RT/RW dan surat itu harus diketahui oleh kepala kampung."
"Kami punya anak-anak juga ada dan butuh kesempatan itu (mendaftar casis Polri) ," kata Bernad Mandacan.
| Pemkab Kaimana Dukung Penuh Implementasi IKD dan Pendataan OAP |
|
|---|
| Disdukcapil Papua Barat Fokus Tingkatkan Aktivasi IKD dan Kepemilikan KIA di Tahun 2025 |
|
|---|
| Krisis Transportasi di Fakfak Papua Barat Butuh Kehadiran Negara |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca 20 Oktober Papua Barat: Sedia Hujan, Jaga Kesehatan! |
|
|---|
| Rapimda dan Musda KNPI Tambrauw Ricuh, Satu Orang Dilarikan ke Rumah Sakit |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Kepala-Suku-Hatam-Wilayah-Satu-Ransiki-Bernad-Mandacan-kemeja-merah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.