Dinas Pendidikan Papua Barat Optimalkan Dana Otsus Dukung Pembangunan Fisik Pendidikan dan SDM

"Misalnya, bangun sekolah. Tidak lagi. Itu bukan ranah kami, itu ranah ( Dinas Pendidikan ) kabupaten," kata Abdul Fatah.

Penulis: R Julaini | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TribunPapuaBarat.com/Rachmat Julaini
Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat, Abdul Fatah, di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Sabtu (27/04/2024). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk pendidikan di Dinas Pendidikan Papua Barat disebut tersisa hanya 10 persen.

Sedangkan 90 persen dari dana yang ada telah disalurkan langsung melalui Dinas Pendidikan di setiap kabupaten.

Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat, Abdul Fatah, meskipun tidak menyebutkan berapa nilai dana Otsus pendidikan yang dikelola menerangkan pihaknya memaksimalkan dana yang ada.

Dana itu dimaksimalkan untuk dukungan pembangunan fisik maupun peningkatan sumber daya manusia.

Menurutnya, provinsi tidak lagi bisa memberikan bantuan secara fisik karena kegiatan itu terutama ada di tingkat kabupaten.

Baca juga: Ranpergub untuk Bantuan Pendidikan Tunggu Persetujuan, Abdul Fatah: Agar Otsus Dinikmati Merata

 

"Misalnya, bangun sekolah. Tidak lagi. Itu bukan ranah kami, itu ranah ( Dinas Pendidikan ) kabupaten," kata Abdul Fatah.

Pembangunan sekolah baru atau hal-hal utama dalam pendidikan, ucapnya, adalah kewenangan Disdik kabupaten.

Dinas Pendidikan provinsi masih bisa memberikan bantuan fasilitas pendidikan yang sifatnya sangat perlu atau urgent.

"Kalau ada ruang belajar sudah mau rubuh dan belum ada juga dukungan anggaran dari dinas pendidikan setempat, ya maka ada tanggung jawab kami memberikan dukungan," ujar Abdul Fatah.

Pada 2024, ada beberapa kegiatan yang tidak efektif kemudian digeser.

Baca juga: Manokwari Dapat 50 Kuota Calon Guru Penggerak, Dinas Pendidikan Dampingi agar Banyak yang Lulus Tes

Pergeseran dilakukan dengan memberikan fasilitas pendidikan ke beberapa sekolah di Papua Barat.

Bentuk bantuan itu berupa pemberian meja, kursi, komputer, laptop, in focus dan sejumlah bantuan lain yang bisa diberikan.

Menurutnya, semua bantuan itu diberikan dalam menunjang kebutuhan sekolah di dalam proses belajar mengajar maupun kegiatan ujian agar bisa digunakan.

Ia mencontohkan pada 2023, Dinas Pendidikan Papua Barat sempat memberikan bantuan ruangan laboratorium ke SMA Negeri I Manokwari.

Bantuan ruangan lab dan segala kebutuhan di dalamnya diberikan lantaran ruang yang seharusnya menjadi laboratorium kini menjadi ruangan belajar.

"SMA Negeri I termasuk salah satu yang tertua. Ini mau diakreditasi tapi laboratorium tidak ada karena digunakan untuk ruang belajar," jelas Abdul Fatah.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved