Universitas Caritas Indonesia Resmi Hadir di Manokwari, Buka 5 Prodi, Berikut Profilnya

Menurutnya, UNCRI bekerja sama dengan Universitas Utrecht di Negeri Belanda dan telah melakukan penelitian Hukum Adat. 

Dokumentasi UNCRI
Rektor Universitas Caritas Indonesia (UNCRI), Prof Dr Roberth KR Hammar 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Universitas Caritas Indonesia (UNCRI) resmi hadir di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, tahun akademik 2024-2025. 

UNCRI bakal membuka tiga fakultas dengan 5 program studi (prodi). 

Semula, UNCRI bernama Universitas Lodewijk Mandatjan. 

Atas rekomendasi Tim Asesor, nama ini kemudian bertransformasi menjadi Universitas Caritas Indonesia

Rektor UNCRI, Prof Dr Roberth KR Hammar, mengatakan alasan perubahan tersebut karena nama Lodewijk Mandatjan sudah dipakai pada Rumah Sakit Bayangkara Polda Papua Barat dan Bandara Rendani Manokwari.

Baca juga: Senator Terpilih Asal Maybrat Raih Gelar Sarjana Hukum dari STIH Caritas Papua: IPK Sangat Memuaskan

 

Adapun tiga fakultas dan lima prodi Universitas Caritas Indonesia.

Fakultas Hukum memiliki satu program studi yakni Ilmu Hukum dengan kekhususan Hukum Perdata Bisnis, Hukum Agraria-Adat, Hukum Kenegaraan (Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara), Hukum Pidana. 

"Fakultas Hukum memiliki 2 guru besar, 3 doktor, 7 kandidat doktor, dan 8 magister," kata Roberth Hammar, Rabu (1/5/2024).

Selanjutnya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis memiliki program studi manajemen (S1) dan Akuntansi (D3).

Fakultas ini diasuh oleh 3 doktor, 9 kandidat doktor, dan 7 magister.

Lalu ketiga Fakultas Sains dan Teknologi. Fakuktas ini memiliki tiga program studi yakni, Prodi Sains Kelautan, Prodi Ilmu Lingkungan, Prodi Rekayasa Kehutanan. 

Baca juga: Lengkapi Sejumlah Syarat, Universitas Caritas Indonesia Segera Hadir di Manokwari Papua Barat

"Dosen tetap yang dimiliki Fakultas ini adalah dua doktor, 15 magister," ujar Roberth Hammar.

Menurutnya, UNCRI bekerja sama dengan Universitas Utrecht di Negeri Belanda dan telah melakukan penelitian Hukum Adat. 

UNCRI juga bekerja sama dengan Universitas Yongsang di Korea Selatan. Di samping itu juga bekerja sama dengan lebih dari sepuluh perguruan tinggi di Indonesia. 

"Saat ini UNCRI tengah menjajaki kerja sama double degree dengan universitas di Australia," kata Roberth Hammar.

Diharapkan lewat kerja sama ini nanti, pada semester lima, mahasiswa UNCRI  yang memenuhi syarat akan lanjut ke kampus luar negeri.

Struktur UNCRI yakni Ketua Badan Pembina Yayasan Elsiana Ribka Kalembang SH, dan Ketua Badan Pengurus Yayasan Drs Yonas Hindom. 

Struktur kampus ditetapkan dalam waktu dekat setelah pelantikan Rektor UNCRI di Manokwari pada Rabu 1 Mei 2024.

Baca juga: Kejati Papua Barat Gelar Program Jaksa Masuk Kampus di STIH Caritas Papua

Profil Perjalanan UNCRI 

Yayasan Caritas Papua, yang sebelumnya bernama Yayasan Caritas, pada 18 Agustus 2002 mengajukan rekomendasi ke Bupati Manokwari guna pendirian dua kampus yakni STIE Mah Eisa di Manokwari dan STIH Bintuni di Manokwari. 

Dalam perkembangannya STIH Bintuni berubah nama menjadi STIH Caritas Papua pada Desember 2020 melalui Keputusan Menteri Nomor 1197/M/2020. 

Sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan, kedua kampus di bawah pengelolaan Yayasan Caritas Papua bermetamorfosis menjadi universitas. 

Rencana universitas dimulai sejak tahun 2018. Perjalanan menuju universitas juga mengalami pasang surut.

Ada banyak faktor penyebabnya. Antara lain akibat belum memadainya tenaga dosen tetap prodi yang diusulkan. 

Lebih dari tiga kali, dilakukan perubahan prodi yang diusulkan. 

Baca juga: 6 Mahasiswa STIH Caritas Papua Tuntaskan Penyuluhan Hukum di SMA Manokwari

Pada 2022, Yayasan Caritas Papua mantap mengajukan penggabungan STIHCP dan STIEME, sekaligus mengikuti program akselerasi penggabungan dan penyatuan perguruan tinggi swasta dan mendapat hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Penggabungan STIHCP dan STIE Mah Eisa belumlah memenuhi persyaratan suatu universitas lantaran harus memenuhi minimal lima program studi.

Tiga prodi terdiri atas dua ilmu-ilmu sosial dan humaniora, sedangkan tiganya harus program studi ilmu sain dan eksakta. 

STIHCP dan STIEME telah memiliki prodi ilmu hukum, manajemen, serta akuntasi diploma tiga. 

Dengan persetujuan Yayasan Caritas Papua, dibentuk tim independen yang merancang dan mempersiapkan tiga program dari ilmu-ilmu eksakta. 

Baca juga: STIH Caritas Papua dan STIE Mah-Eisa Manokwari Galang Dana untuk Korban Banjir di Sorong

Dengan beberapa perubahan, akhirnya, tim independen mengajukan hasil kerjanya kepada Yayasan Caritas yakni Program studi Sains Kelautan, Ilmu Lingkungan dan Rekayasa Kehutanan.

Ketiga program studi ini diusulkan lewat aplikasi SAPTO sejak 2022 dan mengalami beberapa perubahan dan perbaikan oleh assesor program studi. 

Kemudian itu dilakukan diakreditasi, dan sebelum diterbitkan surat keputusan persetujuan dari Menteri, dilakukan visitasi atas tiga aspek yakni, aspek umum, hukum dan keuangan.

Pada 16 April 2024, terbitlah Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor: 299/E/0/2024 tentang Izin Penggabungan STIE ME dan STIHCP menjadi Universitas Caritas Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved