Berita Papua Barat
Kolaborasi Bangun Industri Sayuran, Yacob Fonataba: Ciptakan Iklim dan Peluang Usaha OAP
Kegiatan mengusung slogan "Baku Bantu Petani Maju" itu dihadiri sejumlah pihak lintas sektor dan kabupaten di Papua Barat.
Penulis: R Julaini | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pemerintah Provinsi Papua Barat dengan dukungan PRISMA menggelar pertemuan bertajuk Kolaborasi Membangun Industri Sayuran yang Berkelanjutan dan Inklusif, Rabu (29/5/2024).
PRISMA merupakan program kemitraan untuk pertumbuhan pasar pertanian nasional antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DAFT).
Kegiatan mengusung slogan "Baku Bantu Petani Maju" itu dihadiri sejumlah pihak lintas sektor dan kabupaten di Papua Barat.
Baca juga: Petani Pala di Fakfak Sebut Standar Harga dari Pengepul Relatif Kecil
Baca juga: Pemkab Manokwari Ajak Anak Petani Manfaatkan Beasiswa Kuliah BPDKS, Ini Kuotanya
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Papua Barat, Yacob Fonataba menyatakan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani lokal khususnya Orang Asli Papua (OAP) merupakan bagian tidak terpisahkan dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Untuk itu, pemangku kepentingan dari pemerintah, pelaku usaha dan organisasi masyarakat di Papua Barat perlu berkolaborasi menciptakan iklim usaha dan mendorong petani meraih peluang usaha pertanian.
"Harapan Pemprov Papua Barat agar petani OAP menjadi handal dan maju dengan pengetahuan dan keterampilan bertani yang meningkat serta memiliki kesadaran tinggi terhadap peluang pasar," ungkap Yacob Fonataba.
"Kami percaya kuncinya terletak pada kolaborasi pemerintah, swasta, kelompok masyarakat dan pihak lainnya," imbuhnya.
Dalam diskusi panel, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Manokwari, Jeffry Sahuburua mengungkapkan kemajuan pertanian dimulai dari kampung untuk memproduksi sayuran dan meningkatkan penghasilan petani.
Ia memaparkan, kerjasama multipihak melalui PRISMA, PT Agrosid Manunggal Utama dan Anggi Mart telah dikelola di Kampung Kwau mendukung pertanian sayuran lebih efektif bagi petani OAP.
"Melalui kerja sama ini, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat diperkuat untuk menjawab kebutuhan dan menumbuhkan potensi pengembangan ekonomi masyarakat lokal," ungkap Jeffry.
Direktur PT Agrosid Manunggal Utama, Ayub Santoso menambahkan kerja sama multipihak sangat strategis pada bidang agrobisnis.
"Agrosid dapat memperluas jangkauan pemasaran benih berkualitas secara efektif dan efisien berkat dukungan pemerintah," katanya.
Sementara, Pendiri Anggi Mart, Simon Tabuni, menyatakan kerjasama antara pemerintah dan swasta memungkinkan lebih banyak petani OAP, khususnya mama-mama mendapatkan informasi dan layanan pemasaran.
"Sehingga menjadi sumber tambahan pendapatan bagi keluarga," terang Ketua Papua Youth Creative Hub (PYHC) tersebut.
Kegiatan itu berjalan diawali penandatanganan komitmen bersama memajukan sektor pertanian sayuran yang inklusif dan berkelanjutan di Papua Barat.
Selain itu, peserta diberikan waktu mengunjungi pameran produk dan inovasi para peserta Tanah Papua Youthpreneur Summit yang diselenggarakan PYHC dan PRISMA pada April 2024 lalu.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.