Berita Fakfak

Pupuk Kaltim: Proses Pembebasan Lahan Masih Dilakukan untuk Bangun Pabrik di Fakfak Papua Barat

Sekadar diketahui, pembangunan kawasan industri pupuk di lahan seluas 2.000 hektar ini, ditargetkan akan selesai pada tahun 2028.

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
ISTIMEWA
PABRIK PUPUK - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo saat melakukan groundbreaking atau peletakan baru pertama pembangunan pabrik pupuk di Kampung Fior, Distrik Arguni, Kabupaten Fakfak Papua Barat pada November 2023 lalu, Jumat (5/7/2024). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - PT Pupuk Indonesia (Persero) menginformasikan proyek kawasan industri pupuk Fakfak di Distrik Arguni, Kabupaten Fakfak, Papua Barat masih
dalam proses pembebasan lahan.

"Saat ini informasi yang bisa kami update untuk progres saat ini masih dalam proses pembebasan lahan," kata Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia, Jamsaton Nababan melalui rilis yang diterima TribunPapuaBarat.com, Jumat (5/7/2024).

Jamsaton Nababan mengatakan, pihaknya masih memproses perijinan untuk pembebasan lahannya.

Baca juga: Pupuk Kaltim Siapkan SDM Anak-anak Fakfak Lulusan IPB untuk Operasional Pabrik 

Baca juga: Pupuk Kaltim Salurkan 11 Unit Genset dan 4 Ventilator ke Pemkab Fakfak Papua Barat

"Dalam tahapan pembebasan lahan ini, kami Pupuk Indonesia berkoordinasi dengan berbagai sektoral terkait," ucapnya.

Lanjutnya mengatakan, di antaranya menjalin koordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

"Kita harapkan tentunya proses pembebasan lahan in bisa berjalan lancar dan mulus sebagaimana mestinya sehingga setiap progres dan tahapan bisa sesuai schedule atau penjadwalannya," terangnya.

Dikatakannya karena ini merupakan proyek strategis nasional, Presiden Jokowi mengapresiasi pembangunan pabrik ini sebagai langkah untuk mendorong perkembangan ekonomi di kawasan Timur Indonesia.

"Melalui projek ini tentu bapak presiden berharap agar pemerataan makin masif dilakukan agar kesenjangan mampu ditekan di Provinsi Papua Barat dan masyarakatnya semakin sejahtera," tuturnya.

Sekadar diketahui, pembangunan kawasan industri pupuk di lahan seluas 2.000 hektar ini, ditargetkan akan selesai pada tahun 2028.

Kapasitas produksi untuk produk amonia sebesar 2.500 metrik ton per hari (MTPD) dan urea sebesar 3.500 MTPD.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved