Berita Fakfak

Dinas Pendidikan Fakfak Tegaskan Tak Ada "Orang Dalam" untuk Seleksi Penerima Beasiswa Afirmasi

"Perlu kami informasi kuota daftar untuk Beasiswa Afirmasi ADIK 2024 itu sebanyak 100 orang dan kuota yang diterima hanya 42 sekian," bebernya.

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TribunPapuaBarat.com//Aldi Bimantara
Sekretaris Dinas Pendidikan, Mohamad Tahir Patiran 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat menegaskan tak ada pengaruh atau campur tangan "orang dalam" untuk proses seleksi beasiswa Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) 2024.

Itu disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan, Mohamad Tahir Patiran kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak Papua Barat, Selasa (30/7/2024).

"Perlu kami informasi kuota daftar untuk Beasiswa Afirmasi ADIK 2024 itu sebanyak 100 orang dan kuota yang diterima hanya 42 sekian," bebernya.

Baca juga: Dinas Pendidikan Papua Barat Utus Tujuh Pelajar SLB Ikut LKS Nasional 2024

Baca juga: Alumni SMAN 2 Fakfak Papua Barat Berikan Bantuan Pendidikan 55 Pelajar Yatim 

Dikatakannya kepada orangtua yang anaknya belum diterima dan merasa kecewa, perlu diketahui hasil seleksi Program Beasiswa Afirmasi ADIK 2024 bukan dari Dinas Pendidikan Fakfak yang melakukan seleksi.

"Tetapi prosedurnya itu di mana adik-adik kita ini melalui nilai rapornya dari kelas 1, kelas 2 dan 3 itulah yang kita kirim ke kampus, dan mereka yang konfirmasi balik sehingga kalau mengatakan yang diterima ada orang dalam di Dinas Pendidikan itu tidaklah benar," jelasnya.

Diminta tanggapannya soal ada isu yang beredar bahwasanya kalangan tertentu yang diprioritaskan, Mohamad Tahir Patiran membantah keras hal tersebut.

"Demi Allah, memang benar ada sekitar 5 orang bermarga Patiran itu terdaftar dalam daftar nama penerima beasiswa tetapi saya juga tidak kenal baik dengan mereka tapi kami memang satu keluarga dan masih satu marga," tuturnya.

Kemudian ada juga dari salah satu penerima beasiswa bermarga Kwando tetapi ibunya bermarga Uswanas.

"Lalu ada satu orang juga Marga Rumoning tetapi nenek kandungnya bermarga Tuturop, jadi di sini apakah kita mau bilang mereka bukan orang Fakfak? Kan tidak seperti itu," katanya penuh heran.

Sehingga dikatakannya, kalau ada isu yang beredar menyebutkan Dinas Pendidikan pilih kasih atau tebang pilih maka ini tentu tidaklah benar sama sekali.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved