Pilkada Kaimana

Pendukung Rambo Bermalam di Depan Kantor Bawaslu Kaimana: Hingga Diloloskan Ikut Pilkada 2024

Lanjut Rusli, saat ini proses gugatan di Bawaslu sudah memasuki hari kelima.

Penulis: Arfat Jempot | Editor: Libertus Manik Allo
Istimewa
Sejumlah Massa RAMBO sementara berada di tenda yang terbuat dari terpal di Depan Kantor Bawaslu Kaimana, Rabu (28/8/2024) 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, KAIMANA – Pendukungan bakal calon kepala daerah (Bacakada) Abdul Rahim Furuada-Luther Rumpumbo (Rambo) bermalam di depan halaman kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) setempat.

Dari informasi yang diterima Tribun, pendukung Ramobo telah bermalam sejak dua hari yang lalu.

Pendukung Rambo tidur di depan kantor Bawaslu Kaimana dengan mendirikan tenda, serta beralaskan tikar.

Baca juga: Simpatisan RAMBO Geruduk Kantor Gakkumdu Kaimana

Baca juga: Bawaslu Kaimana Tolak Sengketa Proses Verfak Pertama RAMBO

Pasangan Rambo merupakan bacakada Kaimana melalui jalur independen atau non partai politik (Parpol).

Aksi bermalam ini dilakukan untuk menuntut Bawaslu Kaimana menjawab gugatan kedua mereka, dengan mengeluarkan keputusan mengikutsertakan pasangan Rambo sebagai peserta Pilkada 2024.

 “Kami tim Rambo akan tetap bertahan di Bawaslu Kaimana sampai keputusan yang menyatakan Rambo turut serta sebagai peserta Pemilu 2024,” tegas Koordinator Pasukan Rambo, Rusli Ufnia ketika dikonfirmasi, Rabu (28/8/2024) malam. 

Dikatakan, undang-undang menjamin apabila ada pihak yang dicurangi, maka boleh mengadu ke tempat yang disediakan yaitu Bawaslu. 

Atas dasar inilah, kata Rusli, maka pihaknya mengambil langkah pengaduan untuk kedua kalinya.

“Waktu verifikasi pertama itu keputusan Bawaslu Rambo belum dirugikan karena masih masih ada verifikasi tahap dua. Setelah verifikasi kedua kami masih tetap dinyatakan tidak lolos oleh KPU. Karena itu kami membuat pengaduan ke Bawaslu dan alhamdulillah Bawaslu dalam prosesnya menerima gugatan kami,” ungkapnya.

Lanjut Rusli, saat ini proses gugatan di Bawaslu sudah memasuki hari kelima.

Dua hari pertama adalah musyawarah mufakat, dilanjutkan dengan musyawarah terbuka yang sudah memasuki hari ketiga.

 “Kami tidak main-main, tidak ada lawan kotak kosong di Kaimana. Jangan diskriminasi orang asli Papua untuk maju sebagai calon perseorangan. Kita bertanding dulu, jangan sampai dikira tidak ada orang yang mau maju,” ujarnya. 

Mantan anggota DPRD Kaimana ini berharap, pihak penyelenggara bisa lebih profesional dalam bekerja. 

“Kami berharap demokrasi di Kaimana harus bisa berjalan lebih baik. Teguran juga untuk Bupati selaku pembina politik untuk harus mengajarkan etika berpolitik yang baik di negeri ini,” tutup Rusli. 

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved