Berita Papua Barat
Pimpinan Dua Ormas Minta PDIP Papua Barat Tengahi Polemik Internal: Keamanan Pilkada Utama
kepercayaan masyarakat (konstituen) terhadap elektabilitas PDI-Perjuangan adalah yang utama dan harus tetap dipertahankan.
Penulis: Hans Arnold Kapisa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Dua pimpinan organisasi masyarakat (Ormas) di Papua Barat turut bersuara merespon polemik di internal DPD PDI-Perjuangan yang diharapkan tidak berdampak luas pada situasi keamanan menjelang Pilkada serentak 2024.
Pimpinan ormas Parlemen Jalanan (Parjal) Papua Barat, Ronald Mambieuw mengatakan, bahwa situasi keamanan menjelang Pilkada 27 November 2024 harus menjadi prioritas setiap pimpinan parpol.
"Bukan bermaksud mengintervensi, tapi kami harap persoalan partai (PDI-Perjuangan) baiknya diselesaikan secara mekanisme internal agar tidak menimbulkan efek lebih luas," kata Ronald Mambieuw kepada wartawan di Manokwari, Senin (7/10/2024).
Baca juga: PDIP Target Hattrick Kemenangan di Pilkada Mansel 2024
Baca juga: Megawati Tunjuk Irsan Lie Plt Ketua DPC PDIP Kaimana
Adapun polemik dimaksud Mambieuw, terkait rekomendasi DPP PDI-Perjuangan kepada Petrus Makbon sebagai unsur pimpinan DPR Papua Barat yang baru saja dilantik beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, Ronald Mambieuw meminta ketua DPD PDI-Perjuangan Papua Barat, Markus Waran, untuk segera mengambil langkah mediasi dalam menyelesaikan persoalan internal partai yang dipimpinnya.
"Bapak Petrus Makbon maupun saudara Nakeus Muid sama-sama anak negeri dalam satu perahu yang dikemudikan oleh bapak Markus Waran jadi silahkan diselesaikan secara kekeluargaan di internal partai," pintanya.
Kesempatan tersebut, pimpinan ormas Pilar Pemuda Rakyat (Pidar) Papua Barat, Jackson Kapisa menyatakan bahwa persoalan unsur pimpinan DPR Papua Barat dari fraksi PDI-Perjuangan adalah kewenangan DPP yang wajib diamankan pimpinan tingkat DPD.
Karena menurut Jackson, kepercayaan masyarakat (konstituen) terhadap elektabilitas PDI-Perjuangan adalah yang utama dan harus tetap dipertahankan.
"Saya juga berharap pimpinan PDI-Perjuangan Papua Barat tidak membiarkan persoalan ini berlarut-larut tapi harus segera diselesaikan secara mekanisme partai," ujarnya berharap.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.