Berita Fakfak

Pendukung Utayoh Geruduk Kantor Bawaslu Fakfak: Kami Menolak Penghitungan Suara di 17 Distrik

Dikatakannya, pihaknya merasa dirugikan dengan tidak diprosesnya laporan Utayoh terkait dengan TSM. 

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TribunPapuaBarat.com//Aldi Bimantara
Pendukung Paslon Utayoh melakukan aksi demontrasi di depan Kantor Bawaslu Fakfak Papua Barat menuntut Bawaslu memproses aduan dugaan TSM pada Pilkada Fakfak 2024, Kamis (5/12/2024). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Pendukung paslon nomor urut 01 Untung Tamsil-Yohana Dina Hindom (Utayoh) menggeruduk Kantor Bawaslu Fakfak.

Pantauan TribunPapuaBarat.com Kamis (5/12/2024), pendukung Utayoh tiba di depan Kantor Bawaslu Fakfak sekira pukul 13.40 WIT secara bergerombol.

Kedatangan pendukung Utayoh itu, untuk mendesak Bawaslu Fakfak menindaklanjuti aduan yang dilaporkan. 

Baca juga: Pasca Pilkada Fakfak 2024, Ali Hindom Ajak Warga Jaga Keharmonisan dan Berpelukan Kembali

Baca juga: Arfian Hobre Harap Elit Politik Fakfak Hormati Hasil Pilbup 2024, Suara Rakyat Suara Tuhan

Massa teramati mendobrak pagar Kantor Bawaslu Fakfak.

Usai mendobrak pagar kantor bawaslu Fakfak, masa langsung melakukan aksi dengan membentangkan spanduk berisikan aspirasi dan juga orasi secara bergantian.

"Kami menolak semua proses perhitungan suara pada 17 distrik di Kabupaten Fakfak Papua KPT 1774 tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan dan Penghitungan dalam Pemilihan Gubernur dan Bupati," ujar orator aksi, Abdul Gani Ishak Bauw kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak

Abdul Gani menyebutkan, dari laporan aduan yang diajukan ke Bawaslu Fakfak Papua semuanya ditolak, sehingga pihaknya sangat menyayangkan gak tersebut. 

"Kami dengan tegas menolak hasil Pilbup 2024, karena tentunya ada TSM yang menonjol, kenapa Bawaslu Fakfak bisa memproses laporan dari Tim Santun, kenapa kami tidak," ujarnya. 

 

Dikatakannya pula, pihaknya merasa dirugikan dengan tidak diprosesnya laporan Utayoh terkait dengan TSM. 

"Hari ini kami menegaskan demokrasi Fakfak tercoreng lantaran hanya memproses laporan dari satu pihak saja," tuturnya.

Ia juga memohon kepada Presiden RI Prabowo Subianto dan Kapolri untuk melihat dan mendengar polemik Pilkada Fakfak 2024. 

Hingga berita ini diturunkan, massa pendukung Utayoh masih menduduki Kantor Bawaslu Fakfak Papua Barat.

(*) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved