Berita Teluk Bintuni

Kantor SAR Manokwari Gelar Latihan Gabungan Pertolongan Kecelakaan Kapal di Teluk Bintuni

“Kecelakaan kapal dapat terjadi kapan saja. Dalam situasi seperti ini, diperlukan kerja sama antar instansi untuk memberikan respons cepat dan efektif

Istimewa
Kantor SAR Manokwari menggelar latihan pertolongan kecelakaan kapal di perairan Teluk Bintuni, Papua Barat. Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Teluk Bintuni, Matret Kokop di Gedung Women and Child Center (WCC), Senin (9/12/2024). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, BINTUNI - Kantor SAR Manokwari menggelar latihan pertolongan kecelakaan kapal di perairan Teluk Bintuni, Papua Barat.

Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Teluk Bintuni, Matret Kokop di Gedung Women and Child Center (WCC), Senin (9/12/2024).

Latihan yang diprakarsai Kantor SAR Manokwari ini, melibatkan berbagai instansi seperti TNI, Polri, Basarnas, dan sejumlah lembaga lainnya.

Baca juga: Yefri Sabaruddin Jabat Kepala Kantor SAR Manokwari Papua Barat, I Wayan Suyatna Geser ke Timika

Baca juga: Kepala SAR Manokwari dan Pemkab Teluk Wondama Bertemu, Ini Sejumlah Hal yang Dibahas

Matret Kokop berharap, latihan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam menyelamatkan nyawa manusia dan melindungi masyarakat Teluk Bintuni.

"Pentingnya latihan ini mengingat perairan Teluk Bintuni merupakan wilayah estuari yang kaya akan keanekaragaman hayati dan aktivitas masyarakat nelayan," kata Matret Kokop dalam sambutannya.

Dikatannya, puluhan sungai bermuara di wilayah perairan Teluk Bintuni menjadi lokasi strategis, tetapi juga rentan terhadap kecelakaan kapal.

Selain itu sambung Matret Kokop, masyarakat Teluk Bintuni mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan. 

"Mereka menggunakan perahu untuk mencari ikan, kepiting, dan udang. 

Kondisi ini meningkatkan risiko kecelakaan, sehingga diperlukan pengawasan dan kesiapan SAR,” ujarnya.

Matret pun mengatakan, selain itu Teluk Bintuni dikenal sebagai kawasan unik dengan keberadaan laut, sungai, mangrove, dan pulau-pulau kecil yang mendukung ekosistem biota laut, termasuk mamalia akuatik serta sumber daya ikan yang melimpah.

Sementara itu, Kepala Kantor SAR Manokwari Yefri Sabaruddin mengatakan, latihan ini bertujuan meningkatkan kesiap siagaan dan kemampuan teknis dalam menghadapi potensi kecelakaan kapal, khususnya di wilayah perairan Teluk Bintuni yang rawan bencana.

“Kecelakaan kapal dapat terjadi kapan saja. Dalam situasi seperti ini, diperlukan kerja sama antar instansi untuk memberikan respons cepat dan efektif,"ujarnya.

Yefri juga mengungkapkan Latihan itu diharapkan mampu memperkuat koordinasi, meningkatkan keterampilan, serta membangun komunikasi yang efektif antar lembaga.

Yefri Sabaruddin menambahkan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan terus berupaya meningkatkan kapasitas melalui empat pilar utama, yaitu peningkatan kompetensi personel, penyediaan sarana dan prasarana, penguatan koordinasi, dan manajemen operasi yang efektif.

Semua ini dilakukan untuk mempercepat waktu tanggap (response time) dalam operasi penyelamatan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved