Bentara Papua 'Duduk Bacerita' untuk Suarakan Penyelamatan Hutan dan Lahan

"Sebelum kita mengajarkan orang lain, kita harus melakukan terlebih dahulu," Manajer Program Bentara Papua, Yunes M Bonay

TribunPapuaBarat.com/Matius Pilamo Siep
Foto bersama setelah kegiatan "Duduk Bacerita" bersama Bentara Papua di Pondok Kopi Matoa, Amban, Manokwari, Papua Barat, Kamis (19/12/2024). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Bentara Papua menggelar kegiatan "Duduk Bacerita" yang bertujuan untuk menyuarakan penyelamatan hutan dan lahan di Papua.

Acara itu berlangsung di Pondok Kopi Matoa, Amban, Manokwari, Papua Barat, Kamis (19/12/2024). 

Hadir organisasi non-pemerintah (NGO), komunitas, serta mahasiswa dari Universitas Papua (UNIPA) dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari.

Para narasumber antara lain Ewil Waloin dari Pemuda Adat Knasaimos, Andi Saragih dari Bicara Foundation, dan Ruthiana Yadafat dari Perempuan Adat Knasaimos. 

Dari pantauan Tribun, sesi diskusi yang berlangsung cukup interaktif antara pemateri dan peserta.

Baca juga: Bentara Papua Dukung Gerakan Pangan Lokal Pemprov Papua Barat: Mitigasi Krisis Pangan

 

Bahkan, sejumlah peserta ingin mengadakan yang sama untuk berbagi pengalaman sambil bertindak dan membangun jejaring dalam menegakan perlindungan hutan adat dan segala isinya.

Manajer Program Bentara Papua, Yunes M Bonay, menyebut kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk menjaga hutan dan lahan di Papua, terutama di wilayah pesisir Raja Ampat, Pegunungan Arfak, dan Sorong Selatan.

Fokus utama Bentara Papua adalah melindungi hak-hak masyarakat adat dan menjaga keberlanjutan lingkungan di kawasan tersebut.

Yunes  juga menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa asli dari tiga wilayah kerja utama Bentara Papua yaitu Pegunungan Arfak, Sorong Selatan, dan Raja Ampat, dalam kegiatan ini. 

Selama ini, ucap Yunes M Bonay, komunikasi antara Bentara Papua dan mahasiswa di lapangan terbatas karena adanya kesibukan kuliah. 

Karena itu, acara ini diharapkan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyuarakan pandangan mereka mengenai perlindungan hutan dan lahan di Papua.

Baca juga: Memanggungkan Pangan Lokal Papua, Bentara Papua Gelar Festival di Manokwari

Menurut Yunes M Bonay, mahasiswa yang berasal dari wilayah tersebut memiliki wawasan yang lebih luas mengenai masalah lokal dan dapat memberikan pandangan serta ide-ide yang berguna untuk pelestarian lingkungan. 

Bentara Papua berharap, melalui diskusi ini, dapat menemukan calon-calon relawan atau penggerak yang memiliki komitmen dan kemampuan untuk melestarikan lingkungan di daerah mereka sendiri.

Selain itu, acara ini juga membuka ruang bagi berbagai NGO yang hadir untuk memberikan masukan terkait isu penyelamatan hutan dan lahan. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved