Bupati Teluk Bintuni: Jangan Monopoli Suplai Bahan Makanan untuk Program MBG
"Hindari monopoli oleh segelintir pihak dalam penyuplaian bahan makanan. Program ini harus melibatkan UMKM di Teluk Bintuni," kata Matret Kokop.
Penulis: Syahrul Said Refideso | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, BINTUNI - Bupati Kabupaten Teluk Bintuni, Matret Kokop, mengingatkan agar tidak ada monopoli suplai bahan makanan untuk program makan bergizi gratis.
Pemerintah Daerah (Pemda) Teluk Bintuni, ucapnya, mendukung program MBG melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2025.
"Hindari monopoli oleh segelintir pihak dalam penyuplaian bahan makanan. Program ini harus melibatkan UMKM di Teluk Bintuni," kata Matret Kokop.
Pemda masih menunggu petunjuk teknis pelaksanaaan program makan bergizi gratis.
Baca juga: Hampir 10 Ribu Pelajar Akan Nikmati Program Makan Bergizi Gratis di Teluk Bintuni
Persiapan awal, Forkompinda dan Polres Teluk Bintuni mengadakan rapat koordinasi di Aula Polres Teluk Bintuni, Papua Barat, Jumat (24/1/2025).
"Program ini untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesejahteraan masyarakat, khususnya anak-anak sekolah," ujar Matret Kokop.
Kepala Dinas Pendidikan Teluk Bintuni, Hendry Kapuangan, menyatakan total ada 9.775 di kabupaten itu, mulai dari SD hingga SMA/SMK.
Program MBG sudah mulai pada Januari 2025 di beberapa wilayah di Papua Barat.
Antara lain di SMAN 1 Manokwari dan SMPN 3 Manokwari di Kabupaten Manokwari.
Di Kabupaten Fakfak, program makan bergizi gratis diawali di SD Inpres 2 Wagom.
Dinas Pendidikan Teluk Bintuni
makan bergizi gratis
program MBG
Matret Kokop
Hendry Kapuangan
Teluk Bintuni
Kanwil Kemenkum Pabar Harmonisasi Ranperbup Teluk Bintuni |
![]() |
---|
Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 1.000 Orang, Posko Didirikan, Begini Sikap Bupati Jeje |
![]() |
---|
Disdukcapil Teluk Bintuni Luncurkan Buku Induk Pokok Pemakaman, Ini Gunanya |
![]() |
---|
Kepala Distrik Tomu Apresiasi Layanan 'Jemput Bola' Disdukcapil Teluk Bintuni |
![]() |
---|
Disdukcapil Teluk Bintuni Go to School, 22 Ribu Anak Belum Punya KIA dan Akta Kelahiran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.