Berita Fakfak
HMP AP STIA Asy Syafiiyah Fakfak Raker Perdana, Bahas Program dan Implementasi Visi Misi
Ia mengingatkan, orang sukses itu bukanlah pintar akademik sebab kemampuan secara akademik itu tambahan atau bonus.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Administrasi Publik (AP) STIA Asy-Syafi'iyah Fakfak Papua Barat melaksanakan Rapat Kerja (Raker) perdana untuk masa jhidmah 2025 hingga 2026 mendatang.
Pada agenda Raker perdana tersebut, anggota HMP AP Stia Asy-Syafi'iyah Fakfak membahas penyusunan program dan implementasi visi misi.
"Saya berharap, semua program kerja yang suda disusun dan disepakati dapat dijalankan dengan penuh rasa tanggung jawab," ujar Ketua Umum HMP AP STIA Asy-syafi'iyah Fakfak, Risman Bauw kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak, Jumat (31/1/2025).
Baca juga: Kisah Tiga Mahasiswa UNIPA Jualan Pinang di Atas KM Dorolonda, Bekal Perjalanan Menuju Manokwari
Baca juga: Gabungan Ormas dan Mahasiswa Muslim Siap Dukung Perayaan HUT ke-170 Pekabaran Injil di Tanah Papua
Risman Bauw mengatakan, apabila semuanya tersusun dengan baik dan rapih, maka akan bisa mencapai pada target yang sudah disepakati bersama.
"Untuk itu, pada kesempatan awal ini mari kita terus solid dan berpegang teguh pada prinsip kita dan tetap melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berdampak positif," pesannya.
Sementara itu, Pembina HMP AP, Marthen A Pentury mengatakan saat ini adik-adik anggota HMP STIA Asy-Syafi'iyah Fakfak harus memiliki kesadaran penuh bahwa semua telah berada pada zaman perubahan.
"Untuk itu, kita harus mampu menciptakan perubahan karena pemuda adalah agen of change (pembawa perubahan), untuk itu HMP AP harus bisa membawa simbol-simbol perubahan itu," tandasnya.
Dikatakannya, bagaimana cara untuk membuat perubahan, tentu sebelum merubah orang lain, menimal harus merubah diri sendiri terlebih dahulu.
"Ini merupakan catatan yang paling penting untuk kita semua," katanya.
Dikatakannya, untuk merubah orang lain adalah adik-adik harus memiliki soft skill, kemampuan emosional dan pengalaman yang cukup besar untuk bisa membuat perubahan.
"Bagaimana mendapatkan semua skil ini, adik-adik semua harus belajar berorganisasi," ucapnya.
Marten juga menyampaikan, 5 sampai 10 tahun ke depannya tidak butuh generasi muda yang pintar secara akademik tetapi harus seimbang dengan kemampuan berorganisasi.
"Skill mengatur program dan kegiatan itu penting karena walaupun kecil, ingat kita lahir di muka bumi tidak langsung dewasa namun dengan proses yang begitu panjang, mulai dari bayi, balita, remaja dan dewasa semua ini butuh proses," katanya.
Ia juga memberikan wejangan, jangan apatis dengan kegiatan-kegiatan semacam ini karena tentu merupakan bagian dari pengalaman yang dimiliki.
"Karena pengalaman adalah guru yang besar bagi adik-adik semua," ucapnya.
Ia mengingatkan, orang sukses itu bukanlah pintar akademik sebab kemampuan secara akademik itu tambahan atau bonus.
"Tetapi dengan memiliki kemampuan soft skill dan kemampuan emosional, seeta pengalaman-pengalaman seperti ini sangat penting untuk menjawab kesuksesan adik-adik semua," ucapnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.