Berita Fakfak
Berjaya di Era Matondang dan Wahidin, Wisata Duyung Mayangsari Fakfak Kian Terpinggirkan
Sarajudin Jamal berharap adanya perhatian serius dari pemerintah daerah terkait kondisi wisata Duyung Fakfak
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Sempat berjaya di era kepemimpinan Bupati Fakfak, J P Matondang dan Wahidin Puarada kini objek wisata Dugong/Duyung Mayangsari kian terpinggirkan.
Pantauan TribunPapuaBarat.com Senin (17/2/2025) Objek Wisata Duyung Mayangsari di Kampung Kiat (sekarang masuk administratif Kampung Porum), Distrik Fakfak Barat tersebut sudah tak lagi menunjukkan geliatnya.
Papan plank informasi lokasi wisata di depan jalan utama telah dicabut dan kini berganti dengan penunjuk jalan masuk ke spot wisata melihat duyung Mayangsari.
Baca juga: Pemkab Fakfak akan Tetapkan Tarif Retribusi Objek Wisata
Baca juga: Wisatawan Padati Objek Wisata Ikan Duyung di Kampung Kiat Fakfak, Ini Tarif untuk Melihat Dugong
Saat Tribun berkunjung ke kediaman pengelola Objek Wisata Ikan Duyung Mayangsari di Kampung Kiat, Sarajudin Jamal pun hanya bisa pasrah dengan lesunya pariwisata Fakfak.
"Ikan Duyung ini awalnya kami temukan tahun 1989 di Pulau Ega dan kami pelihara atau menangkarnya dekat dengan rumah kami yang berada di pesisir Kampung Kiat, itu jaman Bupati Fakfak J P Matondang," jelasnya.
Sarajudin Jamal mengatakan, dalam kesehariannya, ia memelihara dan merawat Duyung tersebut dengan baik.
"Kami memberinya makan lamun atau orang Fakfak biasanya menyebutnya dengan lamo-lamo, makanannya tersedia banyak di tempat penangkaran kami di laut ini," katanya.
Ia mengingat betul, dalam sejarah panjang mengelola objek wisata Duyung tersebut, ada banyak tantangan yang dihadapi.
"Namun Alhamdulillah, ada perhatian dari Pemerintah Daerah kala itu jamannya Bapak Bupati J P Matondang yang memperhatikan objek wisata ini sebesar-besarnya," katanya.
Kala itu, Sarajudin Jamal mengatakan, ia sampai kewalahan mengantarkan tamu atau wisatawan baik dari luar maupun dalam daerah yang ingin menyaksikan Duyung bernama Mayangsari tersebut.
"Jaman Bapak Bupati J P Matondang dan Wahidin Puarada itu siang dan malam kita antar wisatawan lihat duyung, pokoknya jaman itu kita pengelola wisata bahagia karena wisatanya aktif," katanya.
Lanjutnya mengatakan, J P Matondang kala itu membuka akses pembangunan jalan menuju Objek Wisata Duyung.
"Lalu Bapak Bupati Wahidin Puarada waktu itu berikan bantuan Rp 50 juta kepada kami selaku pengelola, saat itu langsung kami bangun fasilitas MCK untuk wisatawan," katanya.
Kemudian, Bupati Mohamad Uswanas kala memimpin Fakfak juga sempat membawa tamu dari luar daerah untuk berkunjung melihat I Duyung Mayangsari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.