Kasus Suplai Senjata Api ke KKB, Petugas Tangkap 3 Tersangka di Bojonegoro dan 1 Orang di Manokwari

Ia mengatakan para tersangka di Kabupaten Bojonegoro itu ditengarai mengirim senjata ke KKB di Papua selama hampir setahun. 

TribunPapuaBarat.Com/Hans Arnold Kapisa
AMUNISI - Penampakan tiga butir amunisi sitaan timsus Satreskrim Polresta Manokwari, Senin (23/10/2023). Empat orang di Bojonegoro, Jawa Timur, ditangkap atas dugaan terlibat menyuplai senjata dan amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.  

Para tersangka di Bojonegoro baru sekali mengirim senjata ke Yuni Enumbi di Papua, terdiri dari 6 pucuk senjata api dan 882 butir amunisi.

Semuanya disembunyikan dalam tabung kompresor angin kemudian dikemas lapisan keranjang. 

Praktik penyelundupan senjata api itu dibongkar oleh Satgas Operasi (Kaops) Damai Cartenz-2025.

Pengiriman senjata dan amunisi dari Bojonegoro ke Papua ternyata berdasarkan pesanan. 

Menurut Farman, ketiga tersangka di Bojonegoro sejak awal tahu dan sadar pemesanan senjata api rakitan dan ratusan amunisi itu untuk kegiatan KKB di Papua. 

Bahkan, ucapnya, Yuni Enumbi pernah datang langsung bengkel produksi untuk melihat kualitas senjata buatan TR dan kawan-kawan.

"Yuni pernah ke Bojonegoro untuk melihat lokasi pembuatan senjata ini. Sekali transaksi kurang lebih Rp 1,3 miliar," kata Farman.

Baca juga: Ulah KKB Tewaskan Pilot Helikopter yang Antar Nakes ke Distrik Alama Mimika

Belajar autodidak

Farman menyatakan TR, MK, dan PO belajar autodidak untuk bisa merakit senjata api

Semula, mereka memiliki bengkel pembuatan senapan angin untuk berburu hewan liar. 

"Awalnya suka bongkar pasang senjata angin itu kemudian berkembang untuk membuat senjata api," ujar Farman.

Soal ribuan amunisi, ucapnya, ketiga tersangka di Kabupaten Bojonegoro memperoleh pasokan dari pihak lain. 

Petugas pun sedang memburu pemasok amunisi itu. "Namanya masih kami rahasiakan," katanya. 

Secara kasat mata, ucapnya, ribuan amunisi itu terdiri dari beberapa macam kaliber dan merupakan hasil produksi pabrik khusus senjata. 

"Amunisi ini untuk militer. Seperti yang kami sampaikan ada kaliber. Ini buatan Pindad, ada nomor registernya," ujar Farman.

Baca juga: Satu Anggota KKB Moskona Tewas dan Kronologi Hilangnya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved