Berita Teluk Bintuni

Theres Ateta Jaring Aspirasi di Teluk Bintuni: Masyarakat Adat Sumuri Tolak Sawit

Theres menegaskan, bagi masyarakat Sumury menganggap hutan sebagai ibu. Tempat Mencari makan dan minum.

|
TribunPapuaBarat.com//Syahrul
Anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) Theres Ateta menjaring aspirasi di daerah pengangkatan (Dapeng) Teluk Bintuni. Dalam pertemuan tersebut, Theres Ateta menerima sejumlah keluh kesah masyarakat, khususnya warga Distrik Sumuri. Pertemuan tersebut berlangsung di Rumah Makan Nusantara, Jln Awarepi Distrik Bintuni, Rabu (16/4/2025). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, BINTUNI - Anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) Theres Ateta menjaring aspirasi di daerah pengangkatan (Dapeng) Teluk Bintuni.

Dalam pertemuan tersebut, Theres Ateta menerima sejumlah keluh kesah masyarakat, khususnya warga Distrik Sumuri.

Pertemuan tersebut berlangsung di Rumah Makan Nusantara, Jln Awarepi Distrik Bintuni, Rabu (16/4/2025).

Baca juga: RSP Kolaborasi dengan Dinas Perkebunan Fakfak, Perkuat Koperasi Sawit Plasma 

Baca juga: Pengumuman Studi AMDAL PT Borneo Subur Prima untuk Rencana Usaha Perkebunan Sawit di Teluk Bintuni

Theres mengatakan, aspirasi yang disampaikan masyarakat Sumuri yakni perkebunan sawit.

"Masyarakat bersama LMA tolak perkebunan sawit di Sumuri," kata Theres saat diwawancarai wartawan.

Dikatakannya, penolakan kebun sawit di Sumuri bukan tanpa sebab.

Menurutnya, masyarakat belajar dari pengalaman sebelumnya.

"Kita bisa melihat sendiri dampak perusahan yang satunya, jalan rusak dan kemudian masyarakat tidak sejahtera. Itu masyarakat masih trauma. Sehingga dengan kehadiran kelapa sawit ini lagi, nanti hutan adat masyarakat akan dibabat habis," ujarnya.

Theres menegaskan, bagi masyarakat Sumury menganggap hutan sebagai ibu.

"Hutan itu tempat kita mencari makan dan minum. Sekali lagi kami tolak hadirnya kebun sawit di wilayah adat Sumuri," tutupnya.

Ia juga berharap, Pemkab Teluk Bintuni merespon aspirasi penolakan masyarakat terhadap kebun sawit tersebut.

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Adat Teluk Bintuni Yan Viktor Kamisopa berharap, Theres Ateta selaku representase masyarakat adat Sumuri dapat menindaklanjuti keluhan ini.

Tak hanya itu, dia juga mengajak Pemda Teluk Bintuni, Dewan Adat dan LMA 7 suku sama-sama turun melihat persoalan yang terjadi di Distrik Sumuri.

"Ada dua persoalan yang terjadi di sana yaitu kelapa sawit dan palang memalang. Orang Sumuri harus punya persatuan. Tanpa persatuan itu tidak bisa selesaikan persoalan," tutupnya.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved