Pengumuman Studi AMDAL PT Borneo Subur Prima untuk Rencana Usaha Perkebunan Sawit di Teluk Bintuni

Usaha perkebunan sawit di atas lahan 34.168,33 hektare di Distrik Sumuri dan Aroba, Teluk Bintuni, ini terintegrasi dengan pengolahan minyak mentah

PT Borneo Subur Prima
PT Borneo Subur Prima mengumumkan pelaksanaan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk rencana usaha perkebunan kelapa sawit di Teluk Bintuni, Papua Barat. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - PT Borneo Subur Prima mengumumkan pelaksanaan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk rencana usaha perkebunan kelapa sawit di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Usaha perkebunan kelapa sawit di atas lahan 34.168,33 hektare di Distrik Sumuri dan Aroba ini terintegrasi dengan pengolahan minyak mentah.

Pembangunan dan operasional pabrik kelapa sawit (PKS) 2 x 90 ton tandan buah segar (TBS) per jam.

Rencana usaha perkebunan sawit dan pengolahan sawit tersebut meliputi:

A. Tahap Pra Konstruksi

Sosialisasi rencana kegiatan
Penanganan masalah lahan

Baca juga: Susun RAD Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Papua Barat: Jadi Pedoman Biar Tak Ada Benturan

B. Tahap Konstruksi

Mobilisasi alat berat dan material
Pengadaan tenaga kerja
Pembukaan dan penyiapan lahan
Pembangunan prasarana dan sarana penunjang
Persemaian dan pembibitan
Konservasi tanah dan air
Penanaman
Pembangunan pabrik PKS dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL)

C. Tahap Operasional

Pemeliharaan tanaman
Pemanenan TBS
Pengangkutan TBS ke pabrik
Pengolahan TBS
Pengangkutan dan penjualan CPO dan kernel
Pengolanan limbah
Aktivitas basecamp
Aktivitas bengkel dan genset
CSR dan kemitraan inti-plasma

D. Tahap Pascaoperasi

PHK
Demobilisasi alat berat dan material 
Pengembalian lahan kepada pemerintah

Kegiatan tersebut berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup antara lain:

Iklim mikro
Kualitas udara
Kebisingan
Kebauan
Kesuburan tanah
Erosi
Sedimentasi
Debit aliran permukaan
Kualitas air permukaan
Kesempatan kerja
Peluang berusaha
Perubahan mata pencaharian
Pendapatan masyarakat
Keanekaragaman jenis vegetasi dilindungi
Potensi terjadinya kebakaran lahan
Hasil hutan bukan kayu
Kualitas habitat satwa liar
Keanekaragaman jenis satwa liar dilindungi
Kelimpahan dan keanekaragaman jenis biota perairan
Pola penguasaan lahan
Pola penguasaan SDA
Kecemburuan sosial
Keserahan dan sikap masyarakat
Sanitasi lingkungan
Prevalensi ISPA

Baca juga: Resmikan Pabrik Kelapa Sawit di Bomberai Fakfak, Untung Tamsil: Kontribusi DBH Capai 2 Miliar

Pengumuman Studi AMDAL PT Borneo Subur Prima

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA
Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved