Berita Manokwari

Armin Bandjar: Mitra Bulog Wajib Jual Beras SPHP 5 Kg Rp 67.500

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BULOG MANOKWARI – Kepala Perum Bulog Manokwari Armin Bandjar di Manokwari, Rabu (15/5/2024).

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) per 1 Mei 2024.

HET beras SPHP dari Rp11.800 menjadi Rp13.500 per kilogram (kg).

Kepala Perum Bulog Manokwari Armin Bandjar mengatakan, setelah relaksasi harga, kini pedagang membeli beras SPHP dari Bulog dengan harga Rp11.600 per kg.

Baca juga: Bulog Fakfak Datangkan 900 Ton Beras dari Makassar

Baca juga: Bulog Manokwari Perbanyak Penjualan Beras SPHP di Ritel Modern

Harga beras SPHP sebelumnya adalah Rp Rp10.550 per kg.

Oleh sebab itu, ia mengimbau pedagang atau mitra Bulog Manokwari wajib menjual sesuai HET atau Rp67.500 untuk kemasan 5 kg.

“Kenaikan HET berdasarkan zonasi. Kita berada di Zona III wilayah Papua Maluku. Sedangkan Zona I naik dari Rp10.900 jadi Rp12.500. Zona II naik dari Rp11.500 menjadi Rp13.100 per kilogram,” jelas Armin Bandjar di Manokwari, Rabu (15/5/2024).

Ia menjelaskan zona I termasuk Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, Sulawesi. Sementara zona II termasuk wilayah Sumatra kecuali Lampung dan Sumatra Selatan, NTT, dan Kalimantan

Ia mengaku, meski kenaikan HET harga SPHP berpengaruh pada harga jual pada pedagang, namun tidak mempengaruhi pembelian beras dari para pedagang atau mitra Bulog.

Secara umum pedagang masih bisa menerima harga itu karena HET beras SPHP masih jauh di bawah harga beras lain.

“Realisasi penjualan beras SPHP kita juga biasa-biasa saja,” ujarnya.

Tahun ini, ucapnya, Bulog Manokwari diberi target penjualan beras SPHP sebanyak 1.500 ton. Dari target tersebut, sudah terealisasi 685 ton, atau 45,6 persen dari target.

Dengan realisasi penjualan beras SPHP, itu membuat Bulog Manokwari sebagai kantor cabang dengan realisasi tertinggi nomor dua se-Tanah Papua setelah Bulog Merauke.

Diakuinya, Bulog Manokwari terus mengawasi mitra-mitra penjualan beras SPHP agar tidak menjual di atas HET.

Jika ditemukan mitra menjual di atas HET akan langsung mendapat teguran. Namun, jika terus menjual harga di atas HET, maka akan kita masukkan ke daftar hitam

“Ada yang menaikkan harga langsung ditegur. Imbasnya kuota pengambilan dikurangi, kalau keterusan, kita beri rekomendasi ke Dinas Ketahanan Pangan untuk masuk black list (daftar hitam)” ujarnya.

Ia menambahkan, dengan bahasa relaksasi maka HET beras SPHP ada kemungkinan bisa turun kembali jika harga beras di pasaran juga turun.

Kenaikan HET harus dilakukan karena belum ada kepastian produksi dari petani di Indonesia pada Juli-Agustus 2024.

(*)