TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Dinas Pendidikan (Disdik) Papua Barat berharap ada evaluasi terhadap pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat, Barnabas Dowansiba kepada media di Manokwari, Jumat (1/8/2025).
Evaluasi diharapkan pasca insiden keracunan makanan belasan siswa SD di Manokwari diduga setelah menyantap MBG.
Barnabas Dowansiba menyatakan jika ke depan para siswa tidak ingin lagi menerima MBG, hal itu adalah efek sosial.
"Orang tua dan bahkan siswa juga akan trauma dengan kondisi yang ada itu," kata Barnabas Dowansiba.
Baca juga: Belasan Siswa SD di Manokwari Diduga Keracunan Setelah Santap MBG, DPR PB Soroti Pengawasan
Lebih lanjut ia menyatakan pemberi MBG perlu melihat bahwa siswa penerima program pemerintah tersebut adalah manusia.
Sehingga keamanan (safety) dalam penyajian makanan perlu diperhatikan dan dijaga.
"Jangan sampai ada satu atau dua peristiwa malah menjadi masalah bagi semua anak dan semua orang tua," ucapnya.
Barnabas menilai tujuan pemerintah dalam pemberian MBG adalah baik. Tujuan makan bergizi gratis salah satunya mengurangi belanja anak di sekolah.
Tapi ia menilai, dalam berjalannya, pasti ada kelalaian-kelalaian dalam pengolahannya.
Baca juga: Soal 12 Murid SD Keracunan Menu MBG, Ombudsman: Kami Segera Cek Dapurnya
"Saya tidak tahu itu (keracunan makanan) apa sebabnya. Itu bukan tugas saya. Itu tugas pihak-pihak yang terkait lah," ungkap Barnabas.
Dirinya berharap pemberian makan bergizi gratis dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
"Karena pemerintah mengeluarkan anggaran yang cukup besar, nah mari kita lakukan yang terbaik sehingga anak-anak kita menikmatinya."
"Jadi harus ada evaluasi. Terutama pemeriksaan makanan sebelum didistribusikan," tambahnya.
Ia berharap tidak ada lagi kelalaian dalam pemberian MBG.
"Jangan sampai anak-anak menolak semua (makanan). Kalau sudah ditolak nanti mubazir kan semua itu," tandasnya.