Dugaan Keracunan Beras

Yantho Minta Maaf Soal Unggahan Dugaan Keracunan Beras SPHP di Fakfak

"Tindakan saya bersifat spontan karena peduli terhadap keluarga dekat saya yang tiba-tiba sakit," ujar Yantho Wanggabus

TRIBUNPAPUABARAT.COM/ALDI BIMANTARA
MINTA MAAF - Warga Kampung Waserat, Distrik Fakfak Timur Tengah, Yantho Wanggabus, meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Fakfak, Papua Barat, soal unggahan tentang keracunan beras SPHP 5 Kg, Jumat (31/10/2025). Unggahan itu viral di media sosial. 
Ringkasan Berita:
  • Yantho Wanggabus meminta maaf kepada masyarakat Fakfak soal unggahan tentang dugaan keracunan beras SPHP 5 Kg.
  • Unggahan tersebut dipicu oleh kepanikan karena lima kerabatnya mengalami muntah setelah mengonsumsi nasi dari beras SPHP.
  • Yantho mengatakan unggahan itu bersifat spontan dan tidak menyangka akan menjadi viral.

 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Warga Kampung Waserat, Distrik Fakfak Timur Tengah, Yantho Wanggabus meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Fakfak, Papua Barat, soal unggahan tentang dugaan keracunan beras SPHP 5 Kg.

Kepada TribunPapuaBarat.com di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, ia mengatakan tulus untuk meminta maaf.

"Tidak ada tekanan pihak manapun, permohonan maaf ini saya sampaikan kepada pihak terkait dan seluruh masyarakat Kabupaten Fakfak atas kehebohan yang terjadi," katanya, Jumat (31/10/2025).

Ia mengatkan tidak bermaksud untuk membuat keresahan di tengah masyarakat Kabupaten Fakfak.

"Tindakan saya saat itu hanya bersifat spontan, karena merasa peduli terhadap keluarga dekat saya yang tiba-tiba sakit," ujarnya.

Yantho Wanggabus bercerita, lima kerabatnya mengalami muntah dalam satu rumah.

Baca juga: Otoritas Bulog Fakfak Pastikan Isu Keracunan Beras SPHP adalah Hoaks 

 

"Saya pergi cek dan tanya mereka langsung, mereka infokan ke saya membeli beras pada Sabtu malam di kios. Mereka datang ke kampung lalu masak dan makan dengan sayur gedi. Subuh-subuh mereka diare dan muntah. Dua orang diantar ke RSUD," ujarnya.

Ia mengaku melihat langsung kelima kerabatnya yang mengalami muntah-muntah.

Pada pagi hari, tiga orang lain dibawa memakai perahu Johnson ke pusat Kota Fakfak untuk mendapatkan perawatan di RSUD Fakfak.

"Dari situ saya panik, karena awalnya kan ditanya. Saudara saya mengaku sebelumnya memakan (mengkonsumsi) beras SPHP 5 Kg sehingga dugaan kami tidak ke tempat lain, melainkan (keracunan) beras," ujarnya.

Jika 1 atau 2 orang saja, ia mengatakan masih tidak terlalu mempersoalkan.

"Ini kan 5 orang sekaligus (dilarikan ke RSUD Fakfak). Saya panik dan posting, tetapi saya tidak menyangka postingan itu bisa heboh atau se-viral itu," ucapnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved