Kemendes Beri Pelatihan Monev dan MIS untuk 22 Kader Program Tekad Fakfak

Amrullah mengemukakan, para peserta Program TEKAD Tahap 2 berjumlah 22 orang dari 22 kampung di Kabupaten Fakfak.

TRIBUNPAPUABARAT.COM/ALDI BIMANTARA
PROGRAM TEKAD - Para peserta Program TEKAD Kabupaten Fakfak Tahap II mengikuti penyampaian materi dalam pelatihan Monitoring dan Evaluasi (Monev) dan Manajemen Informasi Sistem (MIS) di Fakfak Papua Barat, Kamis (30/10/2025).  

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Kementerian Desa (Kemendes) Republik Indonesia (RI) memberi pelatihan Monitoring dan Evaluasi (Monev) dan Manajemen Informasi Sistem (MIS) untuk 22 kader Program Tekad tahap II Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Pantauan TribunPapuaBarat.com Kamis (30/10/2025), pelatihan tersebut berlangsung di sebuah hotel di Kabupaten Fakfak.

"Kami menyampaikan materi pelatihan berupa substansi dari sistem Monev," ujar Koordinator Program TEKAD Kabupaten Fakfak, Amrullah Rumata, kepada TribunPapuaBarat.com.

MIS ini adalah jaringan dan aplikasi berbasis komputer terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpulkan, dan menganalisis data.

Amrullah mengemukakan, para peserta Program TEKAD Tahap 2 berjumlah 22 orang dari 22 kampung di Kabupaten Fakfak.

"Pelatihan ini sangat diperlukan karena 22 peserta ini menjadi ujung tombak dalam memajukan masyarakat kampung di Fakfak melalui Program TEKAD Tahap II," katanya.

Baca juga: RSUD Fakfak Papua Barat Bantah Isu Pasien Keracunan Beras SPHP

Sebetulnya, ucap Amrullah, Program TEKAD dimulai tahun 2021 namun mendapati kendala sehingga melalui Kemendes RI berjuang dan diperpanjang baru pada akhir 2024.

"TEKAD ini merupakan program kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang bertujuan memberdayakan masyarakat desa untuk dapat berkontribusi pada transformasi wilayah pedesaan dan pertumbuhan ekonomi," katanya.

Ia menyebut tujuan Program TEKAD ialah untuk memberdayakan masyarakat desa agar mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang cepat, berkelanjutan, menciptakan dan memperluas kesempatan ekonomi.

"Termasuk memastikan akses yang lebih luas bagi semua lapisan masyarakat (inklusif) di wilayah Indonesia Timur," katanya.(*)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved