Pasien Anak di RSUD Fakfak

RSUD Fakfak Tambah Tempat Tidur Akibat Lonjakan Pasien Anak di UGD

lonjakan pasien anak kali ini juga dipicu kasus diare akibat virus, yang membuat anak-anak sehat berisiko cepat terpapar saat berada di rumah sakit

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Hans Arnold Kapisa
TribunPapuaBarat.com/Aldi Bimantara
RSUD FAKFAK - Imbas lonjakan pasien anak di UGD, Direktur RSUD Fakfak, Farid Fauzan Mahubessy, turun tangan bantu distribusikan tambahan tempat tidur, Minggu (23/11/2025) 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Lonjakan pasien anak di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Fakfak, membuat Direktur RSUD Fakfak, Farid Fauzan Mahubessy, turun tangan bantu menambah tempat tidur (bad).

Pantauan TribunPapuaBarat.com  pada Minggu (23/11/2025), Farid terlihat hilir mudik bersama petugas rumah sakit mengangkat dan mendistribusikan tempat tidur tambahan ke ruang perawatan anak.

Suasana siang itu tampak berbeda, dengan para perawat dan tenaga kesehatan sibuk menata fasilitas sebagai respon cepat atas meningkatnya jumlah pasien.

Farid menjelaskan, sesuai Permenkes RI Nomor 47 Tahun 2018 Pasal 3 Ayat 2, pasien gawat darurat adalah mereka yang mengalami kondisi mengancam nyawa, gangguan pernapasan dan sirkulasi, gangguan kesadaran, atau gangguan hemodinamik yang membutuhkan tindakan segera.

“Pasien di luar kriteria tersebut tidak ditanggung BPJS. Namun, dokter dan perawat RSUD Fakfak tetap melayani meski tidak mendapat klaim BPJS,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar tidak selalu menjadikan RSUD sebagai tujuan pertama.

“Kalau hanya batuk atau flu, cukup periksa di Puskesmas. RSUD melayani penyakit yang sifatnya kompleks,” kata Farid.

Baca juga: Lonjakan Pasien Anak di RSUD Fakfak, Dokter Ungkap Tiga Penyakit Pemicu

Menurutnya, lonjakan pasien anak kali ini juga dipicu kasus diare akibat virus, yang membuat anak-anak sehat berisiko cepat terpapar saat berada di rumah sakit.

Farid mengungkapkan, pihaknya memanfaatkan tempat tidur yang sebelumnya disiapkan untuk ruang Kris sebagai tambahan sementara di ruang anak.

“Saat ini ada 11 pasien anak di UGD, dan kami sudah menyiapkan tempat tidur untuk penanganan,” tegasnya.

Selain itu, RSUD Fakfak tengah menyusun clinical pathway untuk mempercepat alur pelayanan.

“Pasien anak dengan dehidrasi maksimal dirawat lima hari, setelah itu bisa dipulangkan agar pertukaran pasien baru lebih lancar,” jelasnya.

Farid menambahkan, penambahan petugas dan penyatuan persepsi terkait clinical pathway juga akan dilakukan demi meningkatkan kualitas pelayanan.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved