SLB Pertama di Kaimana

Gedung Baru SLB Kaimana Belum Punya Toilet untuk Penyandang Disabilitas

Kekurangan fasilitas di gedung baru SLB Negeri Terpadu Kaimana tersebut sudah dilaporkan ke Dinas Sosial

|
Penulis: Arfat Jempot | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Dokumentasi Monika Mira Saludung
SLB KAIMANA - Anak berkebutuhan khusus sedang belajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Terpadu Kaimana. Tahun depan, mereka menempati gedung baru. Pada Senin (3/11/2025), Kepala SLB Negeri Terpadu Kaimana, Monika Mira Saludung, menyatakan fasilitas di gedung baru itu belum semuanya sesuai kebutuhan siswa. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, KAIMANA - Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Terpadu Kaimana, Papua Barat, direncanakan memakai gedung sekolah permanen pada 2026. 

Kepala SLB Negeri Terpadu Kaimana, Monika Mira Saludung, mengatakan gedung baru sedang dilengkapi pembangunan akses jalan, pagar, sumur dan lapangan upacara. 

Fasilitas penunjang yang memadai di sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat ini, ucapnya, hanya gedung sekolah. 

"Fasilitas yang memadai mungkin dari segi ruangannya saja. Fasilitas pendukung lain untuk tunanetra, misalnya toilet itu masih terpisah dari gedung sekolah atau di luar," katanya kepada TribunPapuabarat.com saat ditemui di gedung SLB sementara di Jalan Casuarina, Kabupaten Kaimana, Papua Barat, Jumat (31/10/2025). 

Selain toilet untuk tunanetra, fasilitas pendukung untuk penyandang disabilitas lain di gedung sekolah permanen belum tersedia. 

Baca juga: SLB Negeri Terpadu Kaimana, Orang Tua Tak Bingung Lagi Cari Sekolah Khusus

 

"Fasilitas khusus untuk disabilitas, misalnya kamar mandi itu kan beda dari orang normal belum ada. Yang ada toilet untuk orang normal," ujar Monika Mira Saludung.

Di gedung sementara saat ini, toilet masih berada di dalam ruangan sehingga memudahkan guru untuk mengontrol para siswa.

"Di gedung permanen itu, anak-anak harus keluar dari ruang kelas, kemudian menuju belakang dan harus langkahi beton. Ini yang membuat kami bingung," ujarnya. 

Kondisi itu, ucap Monika Mira Saludung, akan menyulitkan anak-anak berkebutuhan khusus yang menggunakan kursi roda.

"Apakah kami harus angkat kursi roda? Hal ini karena memang belum dibuat atau dibangun sesuai kebutuhan anak-anak," katanya.

Baca juga: SLB Negeri Terpadu Kaimana, Orang Tua Tak Bingung Lagi Cari Sekolah Khusus

Menurutnya, kondisi tersebut sudah dilaporkan ke Dinas Sosial saat berkunjung ke gedung sekolah tersebut.

Pihak sekolah pun mengusulkan agar ada perbaikan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan anak penyandang disabilitas

"Dari halaman untuk masuk ke ruangan kelas, akses kursi roda juga belum tersedia," ucap Monika Mira Saludung.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved