Kemenag Papua Barat

Mama-Mama Papua di Saukori Senang, Jualan Ludes Dibeli Pegawai Kemenag Papua Barat

Biasanya, mama-mama Papua harus membawa hasil kebun mereka ke pasar di kota dengan biaya transportasi yang cukup besar.

TribunPapuaBarat.com/Matius Pilamo Siep
MAMA PAPUA - Kepala Kementerian Agama  Wilayah (Kakamwil) Papua Barat, Luksen Jems Mayor, saat membeli dagangan mama-mama Papua di Kampung Saukori, Distrik Manokwari Utara, Kabupaten Manokwari, Kamis (30/10/2025). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Kunjungan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Papua Barat ke Kampung Saukori, Distrik Manokwari Utara, membawa berkah bagi mama-mama Papua di wilayah tersebut. 

Selain memberikan bantuan renovasi rumah pastori Jemaat GKI Almendo Saukori, kunjungan ini juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar.

Dalam kegiatan yang berlangsung pada Kamis (30/10/2025) itu, para mama-mama Papua mendapat kesempatan menjual hasil kebun berupa pangan lokal di sekitar lokasi kegiatan. 

Penjualan mereka laris manis diborong oleh para pegawai Kanwil Kemenag Papua Barat.

Salah satu warga, Dolince Maidodga, menyampaikan rasa syukur dan berterima kasih kepada pegawai Kemenag Papua Barat

Menurutnya, kunjungan tersebut bukan hanya memberikan bantuan fisik berupa renovasi rumah pastori, tetapi juga membantu meningkatkan pendapatan keluarganya.

Baca juga: Kanwil Kemenkum Pabar Diskusi Soal Tata Cara Pemeriksaan Terhadap Notaris

 

“Kami sangat berterima kasih kepada pegawai Kemenag yang sudah membeli hasil jualan kami. Ini kunjungan pertama kali, tapi sudah membawa berkat besar untuk kami,” ujar Dolince.

Biasanya, ucapnya, mama-mama harus membawa hasil kebun mereka ke pasar di kota dengan biaya transportasi yang cukup besar.

“Kalau kami ke pasar, ongkos mobil bisa sampai Rp 25.000 sampai Rp 50.000 tergantung banyaknya barang. Kadang juga jualan tidak habis, jadi sering kami kasih saja ke keluarga di sekitar pasar,” katanya.

Dolince mengaku kunjungan Kemenag Papua Barat sangat membantu karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi besar, tetapi tetap bisa menjual hasil kebun mereka langsung di kampung.

“Biasanya kami rugi kalau ke pasar, tapi kali ini kami senang karena semua jualan habis dibeli. Kami berharap kegiatan seperti ini sering dilakukan,” ujarnya.

Ia pun berharap langkah positif yang dilakukan Kemenag Papua Barat dapat menjadi contoh bagi instansi pemerintah lainnya.

“Kalau bisa bukan hanya pegawai Kemenag saja, tapi dinas-dinas lain juga turun langsung lihat masyarakat dan bantu seperti ini,” kata Dolince.

Baca juga: Pemkab Teluk Wondama dan Kemenag Papua Barat Ajak Umat Jaga Alam

Berdasarkan pantauan TribunPapuaBarat.com, Dolince menjual berbagai hasil dari kebun di antaranya ubi jalar, singkong, sayur-mayur, pinsang, sirih dan sirup

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved