Papua Barat
Pelatihan STEM dan Coding di SMP YPPK Kaimana Sukses, UNIPA Dorong Transformasi Belajar Teknologi
mendorong transformasi pembelajaran berbasis teknologi sebagai jembatan transformasi pendidikan Papua Barat
Penulis: Fransiskus Irianto Tiwan | Editor: Hans Arnold Kapisa
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Papua (UNIPA) mendorong transformasi pembelajaran berbasis teknologi sebagai jembatan transformasi pendidikan Papua Barat agar lebih siap menghadapi masa depan digital.
Upaya tersebut baru saja diwujudkan UNIPA melalui kegiatan pengabdian masyarakat oleh Jurusan Pendidikan Matematika di SMP YPPK Santo Thomas Aquino, Kaimana Papua Barat.
Fasilotator UNIPA, Falenthino Sampouw, mengatakan bahwa di SMP YPPK Santo Thomas Aquino, Kaimana telah digelar pelatihan bertajuk “STEM-Robotic: Peningkatan Kemampuan Guru dalam Penerapan STEM dan Coding”.
"Pelatihan digelar selama lima hari, dari tanggal 26 hingga 30 Juli 2025. Di sana, kami memperkuat kompetensi guru sekaligus menginspirasi siswa melalui pembelajaran berbasis teknologi," kata Falenthino Sampouw kepada Tribun di Manokwari, Kamis (11/9/2025).
Falenthino Sampouw menjelaskan bahwa kegiatan tersebut didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI (Kemendiktisaintek RI) melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM).
"Tim ini melibatkan dosen dan mahasiswa UNIPA sebagai fasilitator utama, sementara para guru dan siswa menjadi peserta aktif," katanya.

Ia mengatakan bahwa selama lima hari, pelatihan penerapan STEM dan Coding berhasil menghadirkan antusiasme luar biasa dari para guru dan siswa SMP YPPK Santo Thomas Aquino, Kaimana.
Ia menjelaskan, bahwa Kegiatan diawali dengan sesi pembukaan dan sosialisasi kepada para guru SMP YPPK Santo Thomas Aquino.
"Pada sesi ini tim pengabdian kepada masyarakat UNIPA memberikan gambaran umum pada pihak sekolah terkait kegiatan yang akan diselenggarakan," ujarnya.
Dan pada hari kedua, kata Falenthino, para peserta diperkenalkan pada pentingnya penerapan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) dalam pembelajaran modern, serta urgensinya dalam pendidikan abad 21.
Baca juga: Tiga Mahasiswi Unipa Tampil Sempurna di Final Pemilihan Duta Bahasa Papua 2025
Sementara para guru mendapat pelatihan pengenalan STEM secara komprehensif, yang menjadi fondasi penting dalam mengimplementasikan aktivitas coding dan robotik di sekolah.
"Melalui sesi ini, para guru didorong untuk menjadi agen transformasi pendidikan yang inovatif," ujarnya.
Bahkan kata dia, para guru diharapkan tidak hanya mampu menyusun kegiatan pembelajaran yang menarik, tetapi juga memahami bagaimana pendekatan STEM dapat membantu siswa berpikir kritis, kreatif, dan solutif.
Praktik Robotic dan Coding
Selanjutnya di hari ketiga, kegiatan dilanjutkan dengan melibatkan siswa dan guru secara langsung dalam praktik robotic dan coding.
"Fokus utama pelatihan adalah pembuatan lampu pejalan kaki menggunakan kit Studuino," ungkapnya.
Dan sebelum mulai merakit, peserta diperkenalkan lebih dahulu tentang berbagai komponen yang akan digunakan, seperti lampu LED, kabel penghubung sensor, kabel USB, dan otak robot (arduino).
Peserta kemudian dibimbing untuk merangkai dan menghubungkan komponen-komponen tersebut menjadi robot sederhana, serta membuat dan memahami alur logika pemrograman melalui software Studuino.
"Langkah itu dilakukan agar robot dapat berfungsi sesuai perintah," katanya menjelaskan.
Selanjutnya pada hari keempat, merupakan puncak keseruan pelatihan, yakni pembelajaran dilakukan dengan topik coding untuk menjalankan DC Motor.
"Sesi ini, para siswa dan guru diminta untuk merakit serta memprogram mobil sederhana menggunakan komponen yang lebih kompleks," terangnya.
Baca juga: BEM FATETA UNIPA Bahas Teknologi Tepat Guna Hilirisasi Produk Pertanian
Tidak hanya sekadar merakit, peserta juga ditantang untuk menciptakan hal baru sesuai imajinasi mereka.
"Hasilnya cukup mengejutkan, karena para peserta berhasil menyatukan lampu LED ke rangkaian mobil mereka, sehingga ketika mobil dijalankan, lampu LED akan menyala otomatis." katanya.
"Modifikasi program lampu lalu lintas menjadi sensor otomatis membuat gerakan robot menjadi lebih kompleks," sebutnya menambahkan.
Falenthino Sampouw mengakui, bahwa antusiasme peserta terlihat sangat tinggi ketika mereka diberikan tantangan untuk mengasah kreativitas dan keterampilan.
"Dan menariknya, banyak siswa berhasil menyelesaikan tantangan dengan cepat meskipun baru pertama kali mengenal coding robotic secara langsung," ujarnya.

Diskusi dan Evaluasi
Falenthino Sampouw mengatakan bahwa, setelah berbagai sesi praktik dan eksplorasi dilakukan, pada hari terakhir, pelatihan dilanjutkan dengan sesi refleksi dan diskusi mengenai pengalaman yang telah dilalui para peserta.
Selanjutnya, para guru dan tim pengabdian melakukan evaluasi untuk mengidentifikasi kelebihan, tantangan, dan langkah perbaikan dalam penerapan pembelajaran coding dan robotic dalam kurikulum sekolah.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, tim pengabdian UNIPA menyerahkan hibah alat robotic kepada kepala SMP YPPK Santo Thomas Aquino disertai dengan penandatanganan berita acara serah terima.
"Hibah ini menjadi simbol komitmen bersama untuk mendukung keberlanjutan dan perkembangan pembelajaran STEM-Robotic yang lebih inovatif di sekolah," katanya
Menurutnya, selama lima hari berlangsung, kegiatan ini tidak hanya memberikan ilmu teknis, tetapi juga menumbuhkan semangat belajar dan kolaborasi yang kuat antara guru dan siswa.
"Semua peserta menyatakan pengalaman ini sangat berharga karena memberi mereka kesempatan mengeksplorasi teknologi secara langsung dan menyenangkan," ujarnya.
Respons Sekolah
Kepala SMP YPPK Santo Thomas Aquino, Melania T Rahail, S.Pd., menyampaikan apresiasi tinggi kepada tim pengabdian UNIPA yang telah menginisiasi pelatihan tersebut.
Melania berharap pelatihan STEM-Robotic ini menjadi gerakan berkelanjutan yang menginspirasi guru di Kaimana untuk terus berinovasi dan menghadirkan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Ia menuturkan, bahwa kegiatan ini merupakan contoh nyata bagaimana teknologi dapat menjadi jembatan transformasi pendidikan, membekali guru dan siswa agar siap menghadapi masa depan digital.
"STEM-Robotic di Kaimana telah membuka cakrawala baru untuk pendidikan yang lebih kreatif, interaktif, dan berdaya saing global," cetus Melania T Rahail, S.Pd.
UNIPA
Pelatihan STEM dan Coding
Transformasi Pemberlajaran Teknologi
Jurusan Pendidikan Matematika
jembatan transformasi pendidikan
Kemendiktisaintek
Falenthino Sampouw
Melania T Rahail
Digitalisasi
Kakanwil Kemenag Papua Barat Tinjau Progres Pembangunan PLHUT di Sorong |
![]() |
---|
PHTC 2025 Dorong Inovasi dan Percepatan Layanan Pendidikan Islam |
![]() |
---|
Kakanwil Kemenag Papua Barat Tinjau Seleksi OMI di Sorong |
![]() |
---|
Imigrasi dan Pemasyarakatan Papua Barat Perkuat Sinergi Awasi WBP Bebas Bersyarat |
![]() |
---|
Kapan APBD Perubahan 2025 Papua Barat Dibahas? Ini Jawaban Wagub Mohamad Lakotani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.