Jangan Terlalu Banyak Makan Gorengan, Waspadai Efek Buruknya untuk Kesehatan Jantung

Umumnya, makanan yang digoreng secara signifikan lebih tinggi lemak dibandingkan makanan yang tidak digoreng.

Editor: Astini Mega Sari
Independent.co.uk via Tribunnews
Ilustrasi penyakit jantung 

TRIBUNPAPUABARAT.COM – Makanan yang digoreng memiliki efek negatif bagi kesehatan.

Meski terasa lezat, namun makanan ini cenderung tinggi kalori dan lemak trans.

Umumnya, makanan yang digoreng secara signifikan lebih tinggi lemak dibandingkan makanan yang tidak digoreng.

Misal, 100 gram kentang panggang mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak, sedangkan 100 gram kentang goreng mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak.

Di samping itu, dilansir dari Healthline, makanan yang digoreng biasanya menggunakan minyak dengan suhu yang sangat tinggi sehingga kemungkinan besar mengandung lemak trans.

Baca juga: Apakah Penderita Penyakit Jantung Bisa Divaksinasi Covid-19? Ini Penjelasan Dokter

Terlebih lagi jika menggunakan minyak sayur yang mungkin mengandung lemak trans sebelum dipanaskan.

Faktanya, sebuah penelitian mengatakan bahwa setiap kali minyak digunakan kembali untuk menggoreng, kandungan lemak transnya akan meningkat.

Dampak Negatif Terlalu Banyak Makan Gorengan

Dilansir dari WebMD, wanita yang makan lebih dari satu porsi ayam goreng atau ikan goreng dalam seminggu mengalami peningkatan risiko penyakit jantung.

“Secara keseluruhan, kami menemukan bahwa total konsumsi makanan yang digoreng berhubungan dengan risiko lebih tinggi dari semua penyebab kematian dan juga kematian akibat penyakit kardiovaskular,” ujar Dr. Wei Bao, asisten profesor di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Iowa.

Menurut Dr. Guy Lowell Mintz, Direktur Kesehatan Kardiovaskular & Lipidologi di Rumah Sakit Jantung Sandra Atlas Bass, mengatakan bahwa risiko tersebut tidaklah mengejutkan.

Baca juga: Dapat Berakibat Fatal, Simak 9 Gejala Serangan Jantung yang Perlu Anda Waspadai

“Mengingat hubungan makanan yang digoreng dengan penambahan berat badan hingga obesitas serta peningkatan kolesterol dan trigliserida,” katanya.

Untuk penelitian terkait dampak negatif konsumsi gorengan, Bao dan rekan-rekan penelitinya menggunakan data dari Women’s Health Initiative.

Hampir 107.000 wanita yang berusia 50 hingga 79 tahun ditanyai tentang pola makan mereka dan masalah kesehatan lainnya.

Para wanita tersebut telah terdaftar dalam penelitian antara tahun 1993 dan 1998. Para peneliti pun terus memantau kondisi mereka hingga tahun 2017.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved